Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup, setiap muslim pasti pernah menghadapi kesulitan atau memiliki keinginan khusus yang ingin diwujudkan. Islam mengajarkan bahwa salah satu cara untuk memohon pertolongan Allah SWT adalah melalui sholat hajat. Ibadah ini mendapat legitimasi kuat dari para ulama terkemuka, termasuk Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain.
Baca Juga
Advertisement
Sholat hajat merupakan sarana komunikasi spiritual antara hamba dan Penciptanya di saat-saat krusial. Fleksibilitas dalam pelaksanaannya menjadikan ibadah ini mudah diakses oleh setiap muslim yang membutuhkan, baik untuk memohon pertolongan dalam menghadapi kesulitan maupun sebagai sarana memperlancar rezeki.
Bagi yang bertanya-tanya tentang waktu terbaik untuk melaksanakan sholat hajat, artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari waktu pelaksanaan hingga tata cara yang benar sesuai tuntunan, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (29/11/2024).
Sholat Hajat Jam Berapa?
Pemilihan waktu yang tepat dalam melaksanakan sholat hajat memiliki peran penting untuk mencapai kekhusyukan maksimal dalam beribadah. Meskipun pada dasarnya sholat hajat bisa dilakukan kapan saja selama bukan di waktu yang dilarang untuk sholat, ada beberapa waktu khusus yang dipandang lebih utama dan mustajab untuk melaksanakannya.
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat hajat adalah pada sepertiga malam terakhir, yakni sekitar pukul 01:00 hingga 04:00 dini hari. Periode ini diyakini sebagai saat yang sangat istimewa, karena menurut hadits, Allah SWT turun ke langit dunia dan menyerukan, "Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, pasti akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, pasti akan Aku ampuni."
Alternatif waktu lain yang juga dipandang baik adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Periode ini memberikan ketenangan dan keheningan yang mendukung terciptanya konsentrasi penuh dalam beribadah. Di samping itu, kondisi fisik dan mental yang masih segar setelah istirahat sejenak pasca aktivitas seharian juga mendukung tercapainya kekhusyukan dalam sholat.
Keistimewaan waktu malam untuk melaksanakan sholat hajat bukan berarti kita tidak bisa melakukannya di siang hari. Dalam situasi mendesak atau ketika ada kendala untuk melaksanakannya di malam hari, sholat hajat tetap bisa dilakukan di siang hari selama bukan di waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, seperti saat matahari terbit, saat matahari tepat di atas kepala (waktu istawa), dan saat matahari terbenam.
Terlepas dari waktu pelaksanaannya, yang terpenting dalam melaksanakan sholat hajat adalah keikhlasan niat dan kesungguhan hati dalam memohon kepada Allah SWT. Karena sejatinya, Allah Maha Mendengar doa hamba-Nya kapan pun dan di mana pun. Pemilihan waktu-waktu utama hanyalah sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kemungkinan terkabulnya doa.
Advertisement
Tata Cara Sholat Hajat yang Benar
Memahami tata cara yang benar dalam melaksanakan sholat hajat sangat penting untuk memastikan ibadah kita diterima dan sesuai dengan tuntunan syariat. Meskipun secara umum gerakannya mirip dengan sholat sunnah lainnya, ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu diperhatikan, terutama dalam niat dan doa yang dipanjatkan. Mari kita pelajari rangkaian pelaksanaannya secara detail agar dapat menjalankannya dengan sempurna.
1. Jumlah Rakaat
- Dapat dilakukan 2 rakaat (minimal)
- Dianjurkan 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat
- Pilih jumlah rakaat sesuai kemampuan
2. Niat Sholat Hajat
Bacaan niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak'ataini adâ'an lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala"
3. Rangkaian Gerakan dan Bacaan
- Takbiratul ihram
- Membaca Al-Fatihah
- Membaca surat tambahan (dianjurkan Al-Ikhlas dan Ayat Kursi)
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Tahiyat akhir
- Salam
Rangkaian tata cara sholat hajat di atas hendaknya dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan pemahaman akan makna setiap gerakan dan bacaan. Ingatlah bahwa kesempurnaan dalam pelaksanaan ibadah bukan hanya terletak pada gerakan fisik semata, tetapi juga pada kehadiran hati dan kesungguhan niat dalam memohon kepada Allah SWT. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara yang benar, diharapkan sholat hajat kita dapat menjadi sarana yang efektif dalam mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Doa Setelah Sholat Hajat
Doa merupakan esensi utama dari sholat hajat, karena melalui doa inilah kita menyampaikan permohonan khusus kepada Allah SWT. Setelah menyelesaikan rangkaian sholat dan mengucapkan salam, ada beberapa doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca dengan penuh kekhusyukan. Doa-doa ini memiliki keutamaan tersendiri dan telah diriwayatkan melalui hadits-hadits yang sahih.
1. Shalawat dan Pujian kepada Allah
Awali rangkaian doa dengan membaca shalawat dan pujian berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ
Subḫânal-ladzî labisal-'izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta'aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-'izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli.
Artinya: "Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia."
Doa ini merupakan bentuk pengagungan kepada Allah SWT sekaligus pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya. Membacanya dengan penuh penghayatan akan membantu kita menyadari betapa kecilnya kita di hadapan Allah.
2. Doa Riwayat Bukhari dan Muslim
Lanjutkan dengan membaca doa berikut:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-'aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-'arsyil-'adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-'alamîna.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
Doa ini diriwayatkan langsung dari Rasulullah SAW dan memiliki keutamaan khusus dalam menghadapi kesulitan. Membacanya dapat memberikan ketenangan dan keyakinan bahwa Allah akan memberikan pertolongan.
3. Doa Riwayat Imam At-Tirmidzi
Kemudian bacalah doa berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâḫumma innî as'aluka mûjibâti raḫmatika, wa 'azâ'ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada' lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala yang mewajibkan rahmat-Mu, dan segala yang mendatangkan ampunan-Mu, keselamatan dari segala dosa, keberkahan dalam segala kebaikan, keselamatan dari segala dosa, janganlah Engkau tinggalkan satu dosapun melainkan Engkau ampuni, tidak pula satu kesusahan melainkan Engkau lapangkan, dan tidak pula satu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, wahai Zat Yang Maha Pengasih."
Doa ini sangat komprehensif karena mencakup permohonan ampunan, keselamatan, dan pemenuhan hajat. Membacanya dengan penuh keyakinan dapat menjadi sarana terkabulnya berbagai hajat kita.
4. Doa Khusus Sesuai Hajat
Setelah membaca ketiga doa di atas, sampaikanlah hajat khusus Anda kepada Allah SWT dengan bahasa yang santun dan penuh adab. Ungkapkan isi hati dan keinginan dengan jujur, karena Allah Maha Mengetahui segala isi hati hamba-Nya.
Rangkaian doa setelah sholat hajat ini sebaiknya dibaca dengan perlahan, penuh penghayatan, dan disertai dengan kerendahan hati. Ingatlah bahwa doa adalah bentuk komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta. Maka, lakukanlah dengan sepenuh hati dan yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar setiap permohonan hamba-Nya, dan akan mengabulkannya dengan cara dan waktu terbaik menurut-Nya.
Advertisement
Keutamaan Sholat Hajat
Sholat hajat memiliki kedudukan istimewa dalam Islam sebagai sarana komunikasi spiritual antara hamba dengan Allah SWT. Para ulama telah menjelaskan berbagai keutamaan dari ibadah ini, yang tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan dunia tetapi juga akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan utama dari pelaksanaan sholat hajat yang perlu kita pahami:
1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Sholat hajat merupakan bentuk ibadah yang sangat personal dan intim dengan Allah SWT. Ketika melaksanakannya, seorang hamba berada dalam posisi terdekat dengan Sang Pencipta, terutama saat sujud. Momen ini menjadi kesempatan istimewa untuk mencurahkan segala isi hati dan permohonan dengan penuh kekhusyukan. Kedekatan spiritual ini dapat memperkuat iman dan memberikan ketenangan batin yang mendalam.
2. Memperoleh Rahmat dan Ampunan
Setiap kali seorang muslim melaksanakan sholat hajat dengan ikhlas, ia membuka pintu rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Dalam hadits disebutkan bahwa Allah sangat mencintai hamba-Nya yang senantiasa memohon dan berdoa kepada-Nya. Melalui sholat hajat, seorang hamba tidak hanya memohon hajatnya terpenuhi, tetapi juga mendapatkan bonus berupa ampunan atas dosa-dosanya.
3. Membuka Pintu Rezeki dan Keberkahan
Sholat hajat memiliki keutamaan khusus dalam membuka pintu rezeki dan keberkahan. Ketika seorang hamba menunjukkan kesungguhannya dalam memohon kepada Allah melalui sholat hajat, Allah berjanji akan membukakan pintu-pintu kebaikan dari arah yang tidak disangka-sangka. Rezeki ini tidak hanya berupa materi, tetapi juga mencakup kesehatan, ilmu, keluarga harmonis, dan berbagai bentuk keberkahan lainnya.
4. Mendapat Ketenangan Hati dan Pikiran
Salah satu keutamaan penting dari sholat hajat adalah efeknya yang luar biasa dalam memberikan ketenangan hati dan pikiran. Ketika seseorang menghadapi masalah atau kesulitan, sholat hajat menjadi sarana untuk melepaskan beban pikiran dan menyerahkannya kepada Allah. Proses ini membantu mengurangi stress dan kecemasan, sekaligus meningkatkan optimisme dalam menghadapi tantangan hidup.
5. Mendapat Pertolongan dalam Kesulitan
Allah SWT menjanjikan pertolongan khusus bagi mereka yang rajin melaksanakan sholat hajat. Dalam banyak kisah, diceritakan bagaimana orang-orang yang istiqomah melaksanakan sholat hajat akhirnya mendapatkan jalan keluar dari berbagai kesulitan yang mereka hadapi. Pertolongan ini bisa datang dalam berbagai bentuk, baik secara langsung maupun melalui perantara yang Allah tetapkan.
6. Memperkuat Hubungan Spiritual
Pelaksanaan sholat hajat secara rutin akan memperkuat hubungan spiritual antara hamba dengan Allah SWT. Ketika seseorang terbiasa mencurahkan segala permasalahannya kepada Allah melalui sholat hajat, ia akan semakin merasakan kedekatan dan pertolongan Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Hubungan spiritual yang kuat ini menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Keutamaan-keutamaan di atas menunjukkan betapa istimewanya kedudukan sholat hajat dalam Islam. Ibadah ini tidak hanya menjadi sarana untuk memohon terpenuhinya hajat tertentu, tetapi juga membawa berbagai manfaat spiritual dan material bagi kehidupan seorang muslim. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa untuk mengabulkan setiap doa hamba-Nya, sesuai dengan waktu dan cara terbaik menurut-Nya.
Sholat hajat merupakan bentuk komunikasi spiritual yang indah antara hamba dengan Allah SWT. Meski bisa dilakukan kapan saja, waktu sepertiga malam terakhir dipandang paling utama karena keistimewaannya. Yang terpenting adalah melakukannya dengan keikhlasan dan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Mendengar setiap doa hamba-Nya.
Ingatlah bahwa sholat hajat bukan hanya sekadar ritual, tetapi merupakan manifestasi kepasrahan total kepada Allah SWT. Setelah melaksanakannya, tetaplah berikhtiar dan yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik sesuai dengan waktu dan cara-Nya.