Liputan6.com, Yogyakarta Menkopolhukam Mahfud MD membuka pergelaran musik jazz tahunan, Ngayogjazz 2019, di Dusun Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogykarta, Sabtu (16/11/2019). Dia mengungkapkan kesan terhadap sosok mendiang Djaduk Ferianto di Panggung Gendeng.Â
"Saya banyak kenangan dengan Djaduk, orangnya ramah, sopan, dan substantif, dialognya kocak tetapi isinya dalam," ujar Mahfud MD di lokasi acara.
Mahfud MD juga mendapat cerita, sebelum Djaduk meninggal, seniman asal Yogyakarta itu membahas rencana kedatangan dirinya dalam rapat Ngayogjazz 2019. Saat wafat, Djaduk juga tidak merepotkan orang lain.
Advertisement
Â
Baca Juga
Tidak Merepotkan
Mahfud MD melanjutkan, kondisi meninggal dunia dengan tidak merepotkan orang lain itu tidak mudah.Â
"Dalam pandangan agama, ini tergantung dari amalnya, dan Djaduk suka menyenangkan banyak orang," ucapnya.
Â
Advertisement
Apresiasi
Ia mengapresiasi karya-karya Djaduk. Melalui lagu-lagunya yang sarat nilai dan pesan, Djaduk akan tetap dikenang dan hidup bagi semua orang.Â
Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X, menuturkan, pergelaran musik seperti Ngayogjazz menjadi upaya promosi pariwisata.
"Tidak penting masyarakat tahu apa itu musik jazz, yang terpenting perjumpaan dan berbagi kebahagiaan," ujarnya saat membacakan sambutan Gubernur DIY.
Â
Ngayogjazz
Ia mengapresiasi keberadaan musik jazz yang menyentuh masyarakat desa, sebab desa merupakan gambaran entitas masyarakat yang paling jazzy dan multikultur. Ngayogjazz membuat musik jazz bukan hanya musik kelas atas melainkan seluruh lapisan masyarakat. (Switzy Sabandar)
Advertisement