Djaduk Ferianto Dimakamkan, 3 Musisi Ini Tak Kuasa Menahan Sedih

Sejumlah artis menghadiri prosesi pemakaman seniman Djaduk Ferianto di Padepokan Bagong Kussudiardja Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, pada Rabu (13/11/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2019, 11:20 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 11:20 WIB
Pernah bercita-cita menjadi dalang
Djaduk Ferianto (Sumber: Instagram/@djaduk)

Liputan6.com, Jakarta Pemakaman seniman Djaduk Ferianto dilaksanakan di Padepokan Bagong Kussudiardja Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, pada Rabu (13/11/2019) kemarin.

Sejumlah musisi menghadiri pemakaman Djaduk Ferianto. Kepada Showbiz Liputan6.com mereka berbagi kesan seputar kolabarasi dengan Djaduk Ferianto di sejumlah festival musik.

Gitaris Gigi, Dewa Budjana, mengakui meski telah lama tidak sepanggung, ia masih sering bersinggungan dengan Djaduk Ferianto di beberapa acara. Baginya, Djaduk Ferianto sosok luar biasa.

Djaduk Ferianto mampu memberi nuansa lain, mengisi gap di antara para musisi dengan baik, dan menyumbang energi lewat setiap karyanya.

Ide Djaduk Luar Biasa

Dewa Budjana mengiringi proses pemakaman Djaduk Ferianto. (Foto: Wisnu Wardhana)
Dewa Budjana mengiringi proses pemakaman Djaduk Ferianto. (Foto: Wisnu Wardhana)

"Saya sudah lama tak sepanggung. Kira-kira tahun 2016 terakhir, namun sering bertemu, dan luar biasa sekali energinya. Tahun 2016 itu, spontan saja (kami) berkolaborasi di Jazz Gunung. Namun (performa kami) jadi luar biasa karena nuansa yang beda, ide-ide Mas Djaduk positif luar biasa," Budjana menyanjung.

"Di acara Ngayogjazz contohnya, luar biasa mendengar musik jaz di pedesaan. Beliau bisa merangkul semuanya dan pasti enak berdialog," Budjana menyambung.

Merangkul Semua Kalangan

Suasana pemakaman Djaduk Ferianto. (Foto: Wisnu Wardhana)
Suasana pemakaman Djaduk Ferianto. (Foto: Wisnu Wardhana)

Sementara itu, penyanyi Syaharani yang menghadiri pemakaman mengacungi jempol untuk sejumlah acara yang diprakarsai Djaduk.

"Fusion banget, benar-benar bisa merangkul semua kalangan. Saya sering tampil di Ngayogjazz, meski tahun ini tidak, karena jadwalnya berbareng dengan acara lain. Seharusnya Ngayogjazz tetap dilaksanakan tiap tahun karena sangat positif," tutur pelantun "Kemarin" dan "O La La."

Banyak Seniman Yang Dibantu

Musisi rap Marzuki Kill The DJ menghadiri pemakaman Djaduk Ferianto. (Foto: Wisnu Wardhana)
Musisi rap Marzuki Kill The DJ menghadiri pemakaman Djaduk Ferianto. (Foto: Wisnu Wardhana)

Seniman lain yang larut dalam duka saat pemakaman, Marzuki Kill the DJ. Penyanyi rap berbahasa Jawa ini tak mungkin melupakan dukungan Djaduk Ferianto di awal awal kariernya.

"Kami tak punya uang dan miskin saat itu. Tapi Mas Djaduk meminjamkan studionya pada kami untuk berkarya, hingga kami akhirnya bisa seperti ini," Marzuki mengingat.

"Banyak orang yang dia tolong. Banyak seniman yang dia bantu. Mas Djaduk orang baik," tutur Marzuki tanpa mampu menyembunyikan isak tangis.

Sang Anak Menghadap Pusara

Putri Djaduk Ferianto, Gusti Arirang, di permakaman sang ayah. (Foto: Wisnu Wardhana)
Putri Djaduk Ferianto, Gusti Arirang, di permakaman sang ayah. (Foto: Wisnu Wardhana)

Pemakaman berlangsung tertib. Djaduk Ferianto dimakamkan berdampingan dengan orang tuanya di permakaman keluarga.

Meski bersedih, keluarga Djaduk Ferianto tampak tegar dan legawa. Djaduk Ferianto berpulang meninggalkan istri, Bernadette Ratna Ika Sari atau yang biasa disapa Petra beserta 5 anak.

Salah satunya, Gusti Arirang, yang mengikuti jejak sang ayah terjun ke dunia seni. Gusti Arirang, diketahui menjadi pemain bas grup musik Tashoora. Siang itu, Gusti Arirang mengenakan kemeja putih. Ia menunduk menghadap pusara ayahnya.

Selamat jalan Mas Djaduk.

(Wisnu Wardhana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya