Bioskop Tutup Akibat Corona Covid-19, Manoj Punjabi: Ini Kondisi Terburuk dan Terpuruk

Manoj Punjabi buka suara soal jadwal syuting dan rilis film yang terkoreksi akibat wabah Corona Covid-19 di Indonesia.

oleh Wayan Diananto diperbarui 23 Apr 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 15:00 WIB
Manoj Punjabi. (Foto: Instagram @manojpunjabimd)
Manoj Punjabi buka suara soal jadwal syuting dan rilis film yang terkoreksi akibat wabah Corona Covid-19 di Indonesia. (Foto: Instagram @manojpunjabimd)

Liputan6.com, Jakarta Di pengujung 2019, Manoj Punjabi mengumumkan sejumlah proyek layar lebar MD Pictures yang siap menyapa pencinta film Indonesia. Antara lain, KKN Di Desa Penari, Danur 4: Senjakala, Asih 2, Surga Yang Tak Dirindukan 3, dan masih banyak lagi.

Beredar kabar, Surga Yang Tak Dirindukan 3 akan dikebut untuk tayang Desember 2020. Mengingat, pada bulan itu ada libur Natal, Tahun Baru, dan cuti Idulfitri yang digeser ke akhir tahun. Manoj Punjabi merespons kabar ini.

Kepada Showbiz Liputan6.com, Manoj Punjabi menyatakan, “Wah kalau bilang rencana rilis saya enggak bisa ngomong. Hollywood saja enggak bisa ngomong, koreksi jadwal rilis filmnya banyak banget.”

Koreksi Besar-besaran

Manoj Punjabi. (Foto: Instagram @manojpunjabimd)
Manoj Punjabi. (Foto: Instagram @manojpunjabimd)

Produser film Ayat-ayat Cinta ini memastikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan jaringan bioskop terkait penjadwalan sejumlah film besar. “Jadi mereka tinggal bilang ya sudah, memberi rentang jadwal untuk film-film besar,” ujar Manoj Punjabi di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Ia mengingatkan, mundurnya jadwal syuting dan rilis film tak hanya dialami oleh film-film rilisan MD Pictures. “Semua rumah produksi besar juga demikian. Yang tadinya bikin 10 film setahun, jadi lima. Yang bikin lima film setahun, jadi dua. Saya mungkin 10 film jadi tiga,” Manoj Punjabi memaparkan.

Lebih Baik Realistis

Manoj Punjabi. (Foto: Instagram @manojpunjabimd)
Manoj Punjabi. (Foto: Instagram @manojpunjabimd)

Ia menyebut ini sebagai konsekuensi meluasnya wabah Corona Covid-19 di Tanah Air. “Kuantitas film berkurang tapi kualitas lebih digenjot. Jadi bagi saya lebih baik realistis, ini dunia nyata kita,” Manoj Punjabi menukas.

Manoj Punjabi mengakui, ambruknya industri film dan bioskop akibat wabah Corona Covid-19 adalah kondisi terburuk. “Kondisi terburuk? Sebenarnya begini, jelas terburuk dalam situasi apa pun. Tapi kalau lihat industri terpuruk, kita terpuruk karena faktor ketiga. Pasti ini terburuk, terburuk, terburuk, dan industri yang paling terpuruk bioskop,” pungkasnya.

Perpanjangan Masa PSBB

Ilustrasi bioskop. (Foto: atas perkenan Deri Irawan Cinema XXI)
Ilustrasi bioskop. (Foto: atas perkenan Deri Irawan Cinema XXI)

Manoj Punjabi berharap, Indonesia segera bangkit dari kondisi wabah. Masyarakat harus saling dukung. Sementara itu, pihak jaringan bioskop Cinema XXI belum bisa memastikan kapan beroperasi lagi.

Apalagi pekan ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan pengumuman resmi bahwa masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperpanjang hingga 22 Mei 2020.

Pantau Kondisi dan Situasi

Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol.
Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol.

Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol, menyebut pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi kondisi yang ada, serta berkomitmen mendukung upaya Pemerintah dan kesembuhan bangsa.

“Kami akan mematuhi instruksi atau keputusan baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam upaya menyikapi kondisi yang terjadi saat ini,” terang Dewinta saat kami hubungi, baru-baru ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya