3 Alasan Produser Manoj Punjabi Memfilmkan KKN Di Desa Penari

Liputan6.com, Jakarta Produser MD Pictures, Manoj Punjabi, secara resmi mengumumkan pembuatan film KKN di Desa Penari, sebuah cerita horor yang viral di Twitter, akhir Agustus 2019. 

Manoj Punjabi menyebut keputusan memfilmkan KKN di Desa Penari dibuat relatif cepat. Akhir Agustus, tim Manoj Punjabi menemui penulis KKN Di Desa Penari, Simple Man, dan pihak penerbit.

Bulan ini, MD Pictures resmi memegang lisensi KKN Di Desa Penari untuk dibuat versi film. Manoj Punjabi menyatakan, ada tiga alasan mengapa KKN Di Desa Penari harus difilmkan.

"Pertama, saya bertanya pada diri sendiri cerita KKN di Desa Penari ini menarik tidak? Kalau saya tak yakin bagaimana mau meyakinkan penonton bahwa KKN di Desa Penari menarik? Film apa pun kalau kisahnya nyata selalu mengacu pada pertanyaan believe it or not. Saya, sih believe," ujar Manoj Punjabi kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019).

Kedua, ia menilai kisah KKN Di Desa Penari penting. Saat viral di medsos, Manoj Punjabi semakin yakin.  Gaya bercerita Simple Man dalam buku KKN Di Desa Penari sangat mendalam. 

"Ketiga, KKN Di Desa Penari tipe cerita yang dipegang siapa pun pasti jadi. Ceritanya kuat, unsur budayanya kuat dan relatable dengan banyak orang. Maka dibutuhkan sutradara mumpuni agar cerita ini berdampak besar bagi pencinta film,” ucap produser Surga Yang Tak Dirindukan dan Danur I Can See Ghosts.

Publik pun penasaran dengan jati diri Simple Man sebenarnya. Siapa Simple Man, sehingga bisa menciptakan fenomena KKN Di Desa Penari? 

Ditanya soal identitas Simple Man, Manoj Punjabi enggan menjawab. Menurut dia, setiap pekerja seni berhak mendapat privasi. Sebaiknya, ruang privasi Simple Man tak usah diusik.

"Saya menghargai Simple Man dan privasinya. Maka, nama aslinya tetap disimpan biar tetap simpel. Meski bernama Simple Man, orangnya punya rekam jejak yang baik. Selama mengobrol kami punya chemistry yang kuat," pungkas Manoj Punjabi.

KKN Di Desa Penari akan dirilis di jaringan bioskop pada kuartal pertama 2020.(Wayan Diananto)