Liputan6.com, Jakarta Film horor Asih 2 siap menghiasi layar bioskop selama liburan Natal dan Tahun Baru 2020. Sineas kawakan Rizal Mantovani pun dipercaya untuk memegang jabatan sutadara.
Dibintangi Marsha Timothy dan Shareefa Daanish, Asih 2Â bukanlah film horor pertama yang dikerjakan Rizal Mantovani. Sebut saja Jelangkung dan dua film Jailangkung. Tentunya, dari situlah Rizal sudah memiliki banyak acuan untuk film terbarunya ini.
Advertisement
Baca Juga
"Saya penggemar banyak film horor. Namun kalau ditanya yang menjadi acuan, jawabannya lebih kepada pengalaman kolektif saya, baik dari diri sendiri maupun dari mengamati banyak hal, termasuk menonton film," ungkap Rizal Mantovani kepada Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Â
Pendekatan untuk Asih 2
Setiap kali membuat sebuah film, Rizal Mantovani tentunya melakukan pendekatan entah itu dari segi cerita, tampilan, maupun penyampaian yang berbeda-beda. Namun begitu, Rizal tidak mau terlalu memikirkan apakah film barunya sama seperti dengan karya-karya sebelumnya.
Â
Advertisement
Serahkan Pendapat ke Penonton
"Saya mendekati setiap film dengan pertanyaan, ‘Apakah yang terbaik untuk film ini?’ Baik itu pendekatan cerita, visual, mood dan sebagainya. Kalaupun ada perbedaan dengan film saya yang lainnya, biasanya yang menontonlah yang akan bisa perpendapat," ujarnya.
Â
Terasa Menyenangkan
Diakui Marsha Timothy, Rizal Mantovani merupakan sosok sutradara yang sangat terbuka untuk semua masukan dari pihak manapun. Hal itu pun membuat Marsha merasa suasana syuting film Asih 2 terasa sangat menyenangkan.
"Di setiap take per adegan, selalu mempunyai waktu untuk berdiskusi dengan Mas Rizal. Mas Rizal selalu terbuka sama kami untuk masukan," ujar Marsha Timothy secara terpisah, baru-baru ini.
"Walaupun kami sudah reading semua, tapi ketika kami syuting ada masukan-masukan, dia sangat terbuka. Jadi sangat menyenangkan," Marsha Timothy melanjutkan.
Â
Advertisement
Adaptasi Buku Risa Saraswati
Cerita dalam film Asih 2 diangkat berdasarkan buku yang ditulis oleh Risa Saraswati. Isi buku tersebut merupakan pengalaman-pengalaman yang dirasakan sendiri oleh Risa Saraswati.