Liputan6.com, Jakarta - Penyambutan secara berlebihan (glorifikasi) yang dilakukan terhadap Saipul Jamil saat bebas dari penjara masih menuai perhatian. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) bahkan menganggap peristiwa tersebut sebagai momen yang meresahkan.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait tak sependapat jika pelaku kekerasan seksual terhadap anak seperti Saipul Jamil mendapatkan glorifikasi berlebihan. Bahkan, kata dia, Saipul Jamil tak perlu dikalungi bunga dan diarak usai bebas dari penjara.
Terbukti, kata dia, momen tersebut menjadi perhatian dan sorotan masyarakat. Belum lagi kecaman dari media sosial terhadap glorifikasi Saipul Jamil langsung mengemuka di jagat maya. Arist Merdeka Sirait menilai Saipul Jamil salah langkah mendulang simpati dari masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
Glorifikasi Pembebasan Saipul Jamil Meresahkan, Komnas PA: Korban Kekerasan Seksual Itu Traumanya Berkepanjangan
Petisi Biokot Saipul Jamil Tembus 500.000 Tanda Tangan, Salah Satu yang Terbanyak Ditanggapi Publik
Petisi Boikot Saipul Jamil Tembus 400 Ribu Tanda Tangan, Diprediksi Capai Target Setengah Juta
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hubungi Korban
Arist menjelaskan, Saipul Jamil membutuhkan simpati dari masyarakat untuk bisa menerima kehadirannya kembali usai bebas dari penjara. Tentunya, kata dia, ada sejumlah hal yang harus dilakukan bintang film Pijat Atas Tekan Bawah.
"Pertama harus minta maaf pada korbannya dulu. Minta maaf ke anak-anak yang hampir sama kasusnya walaupun dia bukan pelakunya," kata Arist, Kamis (9/9/2021).
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Trauma Panjang
Saipul Jamil, dinilai Arist, tak menyadari rasa trauma dari korban pelecehan seksual anak yang dilakukannya.Â
"Karena korban-korban kekerasan seksual itu traumanya akan berkepanjangan. Itu yang harus dilakukan (minta maaf)," dia menjelaskan.
Â
Minta Maaf ke Publik
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan Saipul Jamil, disebutkan Arist, yakni dengan meminta maaf kepada masyarakat atas persoalan hukum yang pernah dilakukannya.
"Baru yang ketiga, minta maaf ke publik, bahwa saya tidak akan melakukan itu. Bahwa saya sudah menjalani itu. Itu (perbuatan) nggak benar dan dia akan dapat simpati," dia menerangkan.
Advertisement
Melukai Hati
Komnas PA mencermati glorifikasi berlebihan dari pembebasan Saipul Jamil. Menurut Komnas PA, kala Saipul Jamil disambut dengan kalungan bunga serta arak-arakan, di saat yang bersamaan korban pelecehan seksual kembali mengingat luka.
"Itu melukai. Bayangkan (aksi glorifikasi Saipul Jamil) melukai hati korban," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Ia menjadikan apa yang ditampilkan di media mengenai glorifikasi Saipul Jamil sebagai hal yang tak pantas.