Liputan6.com, Jakarta Lagu "Mendung Tanpo Udan" begitu sukses di industri musik Tanah Air. Tak hanya di dalam negeri, lagu tersebut rupanya juga masuk ke jajaran top chart musik di beberapa negara tetangga.
Kesuksesan lagu tersebut tak lepas dari peran Ndarboy Genk yang menggubah lagu milik Kukuh Prasetyo, yang aslinya dinyanyikan dalam alunan musik pop ballad, menjadi dangdut koplo. Terlepas dari itu, sang pemilik lagu menyempatkan untuk menceritakan proses kreatif di balik penciptaan lagu tersebut.
Kukuh mengatakan bahwa lagu "Mendung Tanpo Udan" yang sukses dibawakan Ndarboy Genk itu tercipta karena rasa frustasinya di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Karena Pandemi
"Dulu saya bikin di daerah Palmerah, saya sudah enggak ada project sinetron saat itu. Saya harus beradaptasi dengan situasi Jakarta di saat pandemi. Enggak pandemi aja di Jakarta susah. Kekepung pandemi itu yang akhirnya saya bikin karya," kata Kukuh Prasetya dalam acara Inspirato Sharing Session Liputan6.com baru-baru ini.
"Tahun 2020 itu saya tulis Mendung Tanpo Udan. Akhirnya ada teman saya mau nampung lagu itu untuk recording," sambungnya.
Advertisement
Lirik
Lebih lanjut, Kukuh mengatakan bahwa lirik-lirik di lagu tersebut tercipta dari cerita-cerita dan pengalaman pribadi orang-orang di sekitar Kukuh Prasetya.
"Itu pengalaman teman-teman di sekitar saya, jadi pandemi itu membuat saya flashback ke semua yang sudah terjadi. Waktu di kampus itu saya inget temen-temen saya banyak yang bilang 'Udahlah setelah lulus nanti saya mau balik ke desa, kumpul sama anak-anak, lihat istriku pake daster, aku pake sarung'," cerita Kukuh.
Sederhana
Dari cerita tersebut, kemudian Kukuh menuangkannya menjadi sebuah cerita untuk lagu "Mendung Tanpo Udan".
"Saya pikir eksotis juga ya apa yang diucapkan teman saya itu, terus jadilah liriknya. Sesederhana itu sebenarnya," jelasnya.
Advertisement