Qomar Ceritakan Kerasnya Obat Kemoterapi Untuk Musnahkan Sel Kanker yang Bersarang di Tubuhnya

Mengidap kanker usus stadium 4 c komedian Qomar rutin jalani kemoterapi untuk membunuh sel kanker di tubuhnya

oleh Sapto Purnomo diperbarui 02 Okt 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2021, 20:30 WIB
[Bintang] Qomar
Premier film Perfect Dream (Adrian Putra/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Pelawak yang sempat  terjun ke dunia politik, Qomar, tengah berjuang melawan penyakit kanker usus stadium 4c. Kini ia rutin menjalani kemoterapi, untuk membunuh sel kanker yang saat ini bersarang di tubuhnya.

Qomar menjelaskan, kemoterapi yang dilakukan dengan cara diinfus menggunakan cairan khusus. Hal itu dilakukan di rumah tanpa harus ke rumah sakit.

"Proses kemoterapi, saya diinfus selama 46 jam," kata pemilik nama asli Nurul Qomar dikutip dari tayangan Hot Shot SCTV, Sabtu (2/10/2021).

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kerasnya Obat Kemoterapi

Qomar
[Foto: Instagram Derry 4 Sekawan]

Diakui Qomar, selama menjalani kemoterapi dirinya merasa seperti disetrum oleh aliran listirk. Itu merupakan efek yang dirasakan dari kerasnya obat kemoterapi.

"Masih terasa seperti nyetrum. Karena saking kerasnya obat itu," ujar Qomar.

Bersyukur

Potret terbaru pelawak Nurul Qomar yang didiagnosa mengidap kanker usus stadium 4 c (https://www.instagram.com/p/CUW2X5RBW_b/)
Potret terbaru pelawak Nurul Qomar yang didiagnosa mengidap kanker usus stadium 4 c (https://www.instagram.com/p/CUW2X5RBW_b/)

Kendati harus merasakan sakit, namun Qomar berusaha untuk tetap bersyukur dengan yang ia rasakan saat ini. Ia juga selalu berpikir positif agar proses penyembuhannya bisa berjalan dengan baik.

"Siapa sih yang nggak kaget dan syok? Karena kalau kanker itu biasanya ada tahapan satu, dua, tapi ini langsung 4C dalam waktu yang singkat," kata Siti Maryam.

Gejala Awal

Tak Lagi Jadi Legislator, Pelawak Qomar Banting Setir Jadi Rektor
Pelawak Qomar jadi rektor. (dok. istimewa)

Sebelum divonis mengidap kanker, Qomar mengaku sulit BAB dan buang angin. Lama kelamaan ia merasakan sakit di bagian perutnya, dan akhirnya memeriksakannya ke dokter dan divonis kanker usus stadium 4 C.

"Perutnya keras seperti membatu, melilit. Itu babak terakhirnya dan langsung dieksekusi ke dokter," kata Qomar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya