Liputan6.com, Jakarta Sebuah evolusi musik dari Bhismo KunoKini bernama NoizeKilla, baru saja merilis single perdana bertajuk “Shuckleford Song” yang bertepatan dengan hari kasih sayang, 14 Februari 2022.
Sebuah karya yang tercipta, khusus untuk sang istri yang memiliki nama keluarga Shuckleford. Lagu “Shuckleford Song” berbahasa Inggris yang mengisahkan perjalanan romantisme Bhismo KunoKini sejak awal pertemuan pertamanya hingga akhirnya mantap berumah tangga.
Terdapat banyak perbedaan antara sepasang suami istri ini – perbedaan agama, suku, dan ras – segala perbedaan yang menjadi alasan terbesar untuk membalut kisah ini menjadi sebuah karya cipta.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inspirasi Nama dan Pesan Visual
Nama NoizeKilla terinspirasi dari suara magis tiupan Saluang yaitu alat musik tradisional asli Minangkabau, Sumatera Barat.
Nama ini adalah penggabungan dari dua kata, Noize (suara) dan Killa (membunuh/dalam hal ini mengheningkan), yang diartikan sebagai kemampuan untuk menghilangkan kebisingan dengan membawa kedamaian.
Untuk memperkuat pesan yang disampaikan secara visual, NoizeKilla mengarahkan produksi artwork – di mana model artwork tersebut merupakan sang istri – pemotretan dan lukisan tubuh yang dikerjakan oleh Gabriela Dapena sebagai bagian dari kerjasama Khe! Entertainment dan The Produksi.
Tim ini berusaha maksimal mempresentasikan kekuatan dan keindahan melalui perpaduan estetik. Hitam mewakili warna kulit dan asal istrinya yaitu berdarah campuran Indonesia dan Jamaika. Sementara emas menukas keberuntungan, kemewahan dan keseimbangan dalam menjaga hubungan.
Advertisement
Identitas Musik Baru
Berada di bawah naungan manajemen DansaDansa, NoizeKilla adalah identitas musik baru hasil eksplorasi beragam warna musik yang selama ini berada di luar pakem kebiasaan yang digugus bersama band KunoKini.
NoizeKilla mendeskripsikan musiknya sebagai IndoBeatPop, sebuah persembahan bunyi Nusantara kepada pasar global.
“Saya tidak ingin bermain aman di dalam kotak yang sudah ada, ingin lebih unik namun mudah dicerna dan memberikan pengalaman berbeda kepada pendengar musik,” ungkap NoizeKilla.
Sound Healing
Tersebut rumusan frekuensi yang digadang melalui musik NoizeKilla secara spesifik.Frekuensi ini biasa disebut sebagai natural tuning, pure tuning atau sound healing.
Di mana nada musik dimainkan pada frekuensi 432hz, A=432hz bukan di standar internasional A=440hz. Karena frekukensi 432hz ini secara tidak sadar tersambung dengan getaran otak manusia, bunyi Ohm-nya Bumi, Fibonacci sequence Golden ratio, 3-6-9 Simbolism Numerologi Tesla (Code).
Otomatis tercipta rasa nyaman di telinga dan sekaligus memberikan getaran baik kedalam tubuh pendengar. Melalui kerja sama dengan label rekaman demajors, debut singel “Shuckleford Song” ini dapat dinikmati di berbagai digital streaming platform.
Advertisement
Hari Kasih Sayang
Bersamaan dengan hari kasih sayang, “Shuckleford Song” diharapkan menjadi pemicu baru perayaan cinta para pendengar musik di manapun mereka berada.
NoizeKilla berdomisili di Bali dan pasar global menjadi fokus karier dengan mempersiapkan album penuh yang akan dirilis di tahun ini.
Geliat musiknya diperkuat oleh mighty band yang dinamakan JoyFullSound, band ini terdiri dari gitaris Jordan Vegas (Venezuela), kibordis Dominggus Kia Beda (Flores, Indonesia), penabuh drum Micah Johnston (Kanada), serta additional player pada bass adalah Hendro Tri Septiando (Sumatra, Indonesia).
Lagu “Shuckleford Song” dari NoizeKilla dirilis melalui label rekaman demajors bekerjasama dengan DansaDansa manajemen pada 14 Februari 2022 di seluruh platform musikdigital di antaranya Spotify, Apple Music, Joox, Resso, YouTube Music dan Deezer.