Liputan6.com, Jakarta Rumah produksi Batavia Pictures kembali mengeluarkan sebuah karya terbaru. Kali ini, mereka bakal membuat film animasi bergenre horor berjudul Diary Kemala.
Film tersebut diadaptasi dari serial webtoon dengan judul yang sama. Serial webtoon tersebut merupakan karya Sweta Kartika.
"Iya. Diary Kemala akan dijadikan film," kata Sweta Kartika saat ditemui di acara Indonesia Comic Con 2022 di JCC, Jakarta, Sabtu (1/10/2022).
Advertisement
Dalam proyek film tersebut, Sweta Kartika dilibatkan sebagai script writer.
Baca Juga
Animasi Horor Pertama
Sayang, Sweta Kartika belum bisa memastikan kapan tepatnya film animasi Diary Kemala akan hadir menyapa penikmat film Tanah Air. Namun diperkirakan akan hadir setelah Garuda Eleven. Film Diary Kemala, diklaim Batavia Pictures, nantinya bakal menjadi film animasi bergenre horor pertama di Indonesia.
"Saat ini kami masih fokus untuk menyelesaikan dahulu season terakhir di webtoonnya. Setelah itu lanjut pra produksi. Kemungkinan setelah film Garuda Eleven, baru akan produksi. Secara yang kami tahu memang belum ada, sekalipun di luar negeri nggak ada juga karena karakter hantunya genrenya komedi," kata dia.
Â
Advertisement
Tahun 1700-an
Film animasi Diary Kemala, akan dibuat hitam putih dengan sedikit memainkan cahaya. Mengingat, latar dalam film animasi itu berkisar tahun 1700-an.
"Kami fokus hitam putih tanpa banyak main cahaya dan nanti akan ada unsur sejarahnya. Jadi timelinenya mundur ke belakang disambungkan dengan keruntuhan negara Jawa sekitar tahun 1700-an, ujarnya.
Â
Unik
Diary Kemala, lanjut Sweta Kartika, memiliki cerita yang unik. Bercerita tentang Kemala, sosok hantu gadis SMA yang terjebak dalam dimensi arwah. Kemudian Kemala bersama temannya, berjuang menyeberangkan arwah-arwah tersesat ke alam kekal. Dan semua kisah itu ia tuliskan di buku diarinya. Namun tanpa diduga, kebaikan Kemala membuat iblis murka sehingga membuat perjuangan Kemala semakin berat.
"Kalau orang melihat hantu sudah biasa. Tapi ini (Diary Kemala), hantu yang melihat kehidupan setelah kematian dan suramnya dunia manusia dari mata sesosok hantu, mungkin hal ini terdengar berbeda," tutupnya.
Advertisement