Gus Miftah Sebar Semangat Kebhinekaan, Akui Selalu Mengawali Pengajian dengan Lagu Indonesia Raya

Liputan6.com, Jakarta Selama Ramadhan ini, pendakwah Gus Miftah gencar menggaungkan kebhinekaan dan cinta tanah air. Hal itu disampaikan oleh Gus Miftah di hadapan 200 pendeta dan 50 romo di GKI Gejayan, beberapa waktu lalu.

Gus Miftah menyebut kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi Indonesia. Oleh karena itu, ia mengimbau para pemuka agama untuk menanamkan rasa cinta tanah air di setiap kesempatan.

"Saya selalu mengawali pengajian dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ini untuk menanamkan rasa cinta tanah air," ujar Gus Miftah disambut reaksi keceriaan dari tamu yang hadir.

"Maka itu, kewajiban pemuka agama untuk menggelorakan rasa cinta tanah air pada jamaah," sambung Gus Miftah.

Di kesempatan sama, Gus Miftah mengungkap kedekatannya dengan masyarakat lintas agama. Ia juga menceritakan bagaimana julukan 'presiden orang berdosa' dilekatkan kepadanya.

"Saya masuk lokalisasi sejak tahun 2000. Pas di Dolly. Menyapa mereka dan mengenalkan Islam pada mereka. Itulah mengapa kemudian saya disebut presiden para pendosa. Kalau dengan orang Kristiani, saya sudah lama punya banyak teman," ungkap Gus Miftah.

Gus Miftah berharap para pemuka agama bisa menularkan semangat kebhinekaan pada jamaah masing-masing, sehingga Indonesia makin sejuk.

"Jemaah kita mencontoh hal yang baik dari para pemuka agama. Maka menjadi tugas kita menyampaikan hal-hal baik yang membangun tumbuhnya rasa kebhinekaan, dan rasa cinta tanah air," kata Gus Miftah.

Sementara itu, Ketua Badan Kerjasama Antar Denimonasi Kristen DIY, Pdt Agus Haryanto, menyambut hangat kehadiran Gus Miftah di GKI Gejayan sebagai wujud inisiatif bersama.

"Esensinya bagaimana ciptakan Kamtibmas kondusif dan mengupayakan provinsi toleran. Kena sekali tadi disampaikan Gus Miftah, dan sangat menyenangkan dapat berbincang bersama," pungkas Haryanto. (Liputan6.com/M. Altaf Jauhar)