Liputan6.com, Jakarta Para penggemar sinema Korea Selatan mungkin tak pernah membayangkan bahwa suatu saat, Kim Bum diisukan akan memerankan tokoh bernama Komarudin. Namun hal tersebut terjadi baru-baru ini.
Informasi tersebut digaungkan dalam artikel yang dimuat di situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, jabarprov.go.id, pada 26 Agustus lalu. Kim Bum disebutkan akan menjadi lawan main Maudy Ayunda dalam film Tanah Air Kedua, memerankan Yang Chil Seol atau dikenal juga dengan nama Indonesia Komarudin.
“Film ini akan mengangkat kisah nyata perjuangan Yang Chil Seong, warga negara Korea yang pada masa Perang Dunia II tinggal di Indonesia. Kisah inspiratifnya tentang perubahan keyakinan menjadi Islam dan perjuangan melawan penjajah Belanda yang akan diabadikan dalam film ini,” begitu pernyataan di situs Pemprov Jabar yang ditulis oleh Diskominfo Garut.
Advertisement
Sebenarnya siapa sosol Yang Chil Seong?
KBS World pernah menurunkan laporan khusus mengenai sosok asli Korea ini dalam bahasa Indonesia. Dalam artikel dan siaran khusus yang dipublikasikan untuk merayakan HUT ke-40 Siaran Bahasa Indonesia KBS World Radio, diungkap kelahiran Yang Chil Seong dari Korea hingga ia gugur dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Garut.
Berkenalan dengan Gadis Pribumi
Yang Chil Seong lahir pada 29 Mei 1919 silam di Wanjoo, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Pada 1942, kala itu Korea masih dalam masa penjajahan Jepang, dan Yang Chil Seong dipaksa menjadi penjaga tawanan perang tentara sekutu di Bandung.
Di sini pula, ia bertemu dengan seorang gadis pribumi, yang sering datang untuk menjenguk kakaknya yang menjadi tahanan tentara Jepang. Keduanya menempuh kehidupan baru, dan dikaruniai seorang anak laki-laki.
Advertisement
Terpanggil Ikut Bergerilya
Setelah Jepang kalah dan Korea merdeka, Yang Chil Seong tak kembali ke negara asalnya. Ia terpanggil untuk ikut membela kemerdekaan Indonesia dengan bergerilya di hutan-hutan menghadapi pasukan Belanda, bergabung dengan gerilyawan di Garut.
Di sini ia bergabung dengan Pasukan Pangeran Papak pimpinan Mayor Kosasih, dan menjadi salah satu anggota elit di sana. Ia ikut berjuang di Bandung Lautan Api, dan menghancurkan Jembatan Cimanuk dengan bom hingga pasukan Belanda tak bisa masuk Wanaraja.
Dalam gerilyanya, ia tak hanya dikenal sebagai sosok yang cerdas tapi juga dekat dengan rakyat dan begitu membaur. Ia bahkan piawai berbahasa Sunda.
Hanya saja, Yang Chil Sung ditangkap Belanda dan dieksekusi pada 10 Agustus 1949.
Jasad Yang Chil Seong Diidentifikasi Sebagai Warga Korea
Jasad Yang Chil Seong dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya di Garut dengan gelar kehormatan pahlawan kemerdekaan di tahun 1975. Belakangan, atas upaya kelompok sipil Korea Selatan dan profesor Jepang, terungkap nama Yang Chil Sung di antara pejuang kemerdekaan Indonesia dan menemukan bahwa ia seorang warga Korea.
Pada Juli 1995, saat peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, pemerintah Indonesia mengadakan upacara penggantian batu nisan Yang Chil Sung.
Advertisement