Produser Musik Seno M Hardjo Mengungkap Kasus Pembobolan Tabungan oleh Asisten Pribadi: Proses Hukum dan Pembelajaran bagi Masyarakat

Seno M Hardjo mengalami musibah pencurian oleh asisten pribadi.

oleh Aditia Saputra diperbarui 26 Feb 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 19:00 WIB
Seno M Hardjo
Seno M Hardjo

Liputan6.com, Jakarta Kasus pembobolan tabungan yang dilakukan oleh orang terdekat tidak hanya dialami oleh para artis di dunia entertainment. Seno M. Hardjo, seorang pemilik label musik, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman pahitnya terkait pembobolan uang yang diduga dilakukan oleh asisten pribadinya. 

Saat diwawancarai Liputan6.com, baru-baru ini,  Seno mengaku kaget dan tidak percaya bahwa hal tersebut bisa terjadi padanya.

"Saya sabar menunggu sudah sebulan ini, belum ada itikad baik dari pelaku untuk mengembalikan apa yang sudah diambilnya," ungkap Seno M. Hardjo.

Seno, yang pernah menjabat sebagai BOD (Board of Directors) AMI Awards selama tiga periode, telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Cilandak, karena tempat perkaranya berada di Cilandak Town Square (CITOS).

Dia telah mengumpulkan bukti kuat berupa foto dari CCTV resmi bank yang merekam aksi pelaku di beberapa gerai ATM, serta print out mutasi transfer dana oleh pelaku ke berbagai tempat.

 

Pelaku

Seno M Hardjo
Seno M Hardjo

Menurutnya, pelaku pembobolan tersebut diketahui adalah Andreas Turnip, asisten pribadi Seno M. Hardjo yang saat ini aktif sebagai pemilik Record Label Selatan Musik. Andreas, yang berusia 33 tahun dan berasal dari Pematang Siantar, adalah sarjana kimia dari sebuah universitas ternama di Palembang.

"Otaknya brilian, tapi disalahgunakan sehingga mencoreng nama baiknya sendiri," ujar Seno.

 

Bekerja

Andreas telah bekerja dengan Seno selama 1 tahun 4 bulan. Awalnya, Andreas bekerja sebagai sopir setelah Seno memberinya pekerjaan tersebut untuk membantunya keluar dari masalah keuangan. Kepandaiannya dalam administrasi dan pembuatan proposal membuat Seno kemudian mempercayainya sebagai asisten pribadi yang handal. 

Namun, perangai buruk Andreas muncul pada awal Januari 2023 ketika dia menggadaikan laptop yang dititipkan Seno untuk sarana kerja. Andreas mengklaim bahwa uang hasil gadai tersebut digunakan untuk transportasi pulang ke Pematang Siantar, menghadiri pemakaman ibunya. Namun, belakangan diketahui bahwa ibunya masih sehat dan tinggal di Pematang Siantar.

 

Mempublikasikan

Seno M. Hardjo merasa perlu untuk mempublikasikan kasus ini secara luas agar masyarakat dapat memahami modus operandi yang rapi dan meyakinkan yang digunakan oleh Andreas Turnip. Dia berharap bahwa pemberitaan ini dapat menjadi pembelajaran dan mencegah orang lain menjadi korban di masa mendatang. 

Seno juga menegaskan bahwa kejahatan finansial yang dilakukan Andreas tidak sebanding dengan sanksi sosial yang akan dialaminya. Rekam jejak digitalnya sebagai pelaku kejahatan finansial akan mengikuti setiap jejak langkahnya, membatasi ruang geraknya dalam dunia kerja sepanjang hidupnya.

Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat mengenai bahaya judi online, yang ternyata telah memengaruhi kehidupan Andreas Turnip selama beberapa tahun terakhir. Seno M. Hardjo berharap bahwa keberitaan ini akan memberikan peringatan kepada orang lain dan mendorong kesadaran akan pentingnya keamanan keuangan dan ketidakpercayaan terhadap orang terdekat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya