Madukina Jalani Ritual Among-among di Gunung Kawi Jelang Rekam Soundtrack Badarawuhi di Desa Penari

Sebelum merekam “Dawuh,” penyanyi Madukina menjalani ritual among-among di Gunung Kawi, Jawa Timur. Tujuannya, minta restu kepada para leluhur.

oleh Wayan Diananto diperbarui 10 Mar 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2024, 17:30 WIB
Madukina
Sebelum merekam “Dawuh,” penyanyi Madukina menjalani ritual among-among di Gunung Kawi, Jawa Timur. Tujuannya, minta restu kepada para leluhur. (Foto: Dok. Tim MD Music)

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi sekaligus komposer Madukina dipercaya MD Pictures menggarap proyek soundtrack film Badarawuhi di Desa Penari. Sebuah lagu berjudul “Dawuh” direkam dan diperkenalkan kepada publik, pekan ini.

Madukina buka kartu soal ritual yang dijalani sebelum merekam “Dawuh.” Ia menjalani among-among di Gunung Kawi, Jawa Timur. Tujuannya, minta restu kepada leluhur agar proyek ini lancar dan bermanfaat.

“Kita ada di dunia ini bukan dengan sesama manusia saja. Kita juga harus meminta restu kepada leluhur yang ada sebelum kita. Jadi kita minta restu, itu sangat penting, dengan membawakan apa yang mereka butuhkan,” kata Madukina.

Ia membawa cok bakal atau sajian yang terdiri air kembang, ingkung (daging ayam), tumpeng dan lain-lain ke Gunung Kawi. Bahkan, gamelan yang dipakai merekam “Dawuh” pun diusung ke sana.

 

Gamelan Dibawa ke Gunung Kawi

Madukina dalam peluncuran single “Dawuh” di MD Pictures Jakarta Selatan, Maret 2024.
Madukina dalam peluncuran single “Dawuh” di MD Pictures Jakarta Selatan, Maret 2024.

Kepada Showbiz Liputan6.com di MD Place, Jakarta Selatan, pekan ini, Madukina menyebut ritual Among-among hanya butuh waktu sehari. Persiapannya dimulai H-1 karena sajian alias sesaji dimasak sendiri.

“Setelah itu, kami membawa gamelan yang akan dipakai untuk merekam untuk diamong-amongin. Di sana ada Mudin, pemimpin doa untuk mendoakan agar aman dan lancar. Prosesnya sehari, tapi persiapannya dari sehari sebelumnya,” urainya.

 

Pembuatan Lagu Sekitar Sebulan

Madukina di lokasi syuting “Dawuh.” (Foto: Dok. MD Music)
Madukina di lokasi syuting “Dawuh.” (Foto: Dok. MD Music)

“Dawuh” yang menjadi judul lagu ini merujuk pada kosakata bahasa Jawa sendika dawuh. Kata ini diucapkan sebagai simbol kesetiaan dan kesiapan saat diberi mandat oleh yang lebih tinggi posisinya. Mandat ini dijalankan sampai tuntas.

“Pembuatan lagunya sekitar sebulan, dari dalam bentuk draft, demo, sampai lagunya jadi,” ungkap Madukina seraya menyebut proses syuting video klipnya sangat menantang. Pasalnya, ia harus tampil bersama seekor ular.

 

Ular 30 Kg

Madukina di lokasi syuting “Dawuh.” (Foto: Dok. MD Music)
Madukina di lokasi syuting “Dawuh.” (Foto: Dok. MD Music)

Ini adalah ular yang sama yang menemani Aulia Sarah syuting Badarawuhi di Desa Penari. Ular itu dinamai Tiara. Madukina bersyukur Tiara sebagai mode video klip “Dawuh” sangat kooperatif. “Saat ularnya datang saya kaget, gede juga karena ternyata bobotnya 30 kg,” tutur Madukina.

Ritual lain yang dijalani Madukina sebelum merekam lagu: makan kembang. “Sebelum take di studio rekaman, saya ada ritual makan bunga agar wangi dan auranya memancar,” akunya

Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya