Alasan Sebastian Teti Dipilih Sutradara Jadi Jagoan di Bardion Director's Cut, walau Sifat Beda Jauh

Bardion merupakan film fiksi ilmiah yang memiliki unsur Jepang dengan gaya tokatsu yang dihasilkan dari pekerja lokal Indonesia.

oleh Azka Rizqon Irawan diperbarui 23 Agu 2024, 10:20 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 10:20 WIB
Bardion Director's Cut. (Dok. Azka Rizqon Irawan).
Bardion merupakan film fiksi ilmiah yang memiliki unsur Jepang dengan gaya tokatsu yang dihasilkan dari pekerja lokal Indonesia. (Dok. Azka Rizqon Irawan).

Liputan6.com, Jakarta Ada cerita menaik dari aktor Sebastian Teti yang tampil di Bardion Director’s Cut sebagai Barra.

Aktor 32 tahun itu mengungkap film yang tayang di Vidio ini merupakan kali pertama dirinya bermain untuk laga yang bersentuhan dengan khas Jepang.

“Wah syuting Bardion nih sebenernya kita udah rampung dari last year ya. Pengalaman sampe sekarang yang hampir setahun ngga pernah terlupakan karena ini pertama kali berperan di laga action. Menjadi sesuatu banget karena ada Jepangnya juga jadi aku suka banget waktu pertama kali dipilh jadi pahlawan,” tutur Sebastian Teti di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Sebastian mengungkap bahwa karakter yang ia perankan dalam Bardion ternyata jauh beda dari dirinya.

“Kalau ngomongin sifat sebenarnya kita udah ngobrol, jauh banget sama karakter Bastian (dirinya), sedangkan Barra (peran di Bardion) orangnya very introvert dan kalau aku lumayan extrovert sebenarnya,” ucap Bastian.

“Dan Barra ini orangnya apa-apa tuh selalu ngerjain sendiri, meng-handle dan menyelamatkan dunia sendiri gitu. Sedangkan saya sendiri kalo apa-apa tuh tim kroyokan aja, untuk memperdalami peran Barra itu selalu dibantu sama sutradara,” tambahnya.

Pas Jadi Superhero

Bardion Director's Cut
Konferensi pers film Bardion Director's Cut di Jakarta, Rabu (21/8/2024). (Foto: Azka Rizqon Irawan)

Sutradara Bardion, Randy Gunawan, mengaku pemilihan karakter Sebastian untuk menjadi Barra karena adanya kecocokan saat melakukan casting terutama ketika berpose berubah menjadi superhero.

“Pada dasarnya ketika Sebastian Teti ketika melakukan casting memberikan kita pose adegan berubah menjadi superhero, ketika kita bisa liat tinggi gede kan? Jadi pas banget lah,” aku Randy Gunawan.

Tokusatsu

Bardion memang memiliki gaya tokusatsu produksi Bardi Smarthome yang dihasilkan penuh oleh para pekerja lokal Indonesia. Bardion sendiri mencatat sejarah penting, dengan meraih lebih dari 25 juta penonton hanya melalui platform digital.

Bardion diproduseri oleh Yudi Tukiaty, ditulis oleh Baskoro Adi Wuryanto dan Eurico Kevin Pratama, dan disutradarai oleh Randy Gunawan.

Berlatar planet Byron yang terpapar bencana ozon, sehingga para penduduknya terbagi menjadi dua faksi. Yakni Byron Sigma Force (BSF) yang moderat, serta Syndrom yang ekstremis.

Sinopsis Bardion Director’s Cut

BSF mengembangkan teknologi yang bertujuan untuk memulihkan iklim di planet Byron, tetapi Syndrom memilih mutasi penduduk sebagai solusi.

Saat BSF menjadikan bumi sebagai tempat perlindungan karena memiliki ozon yang baik, Syndrom malah mengincar Bumi untuk dihancurkan. Pemuda BSF bernama Barra menggunakan teknologi Bardion Frame, yaitu humanoid armor mutakhir untuk melawan ancaman dari Syndrom di Bumi.

Hadir pula pemain lain seperti Kameamm, cosplayer kondang Indonesia sebagai Joyce, serta Yori mantan anggota JKT48 sebagai Haruka. Tayangan ini menampilkan rangkuman episode 1 hingga 5 yang sudah tayang dan episode dari IP (intellectual propert) “Smart Protector Bardion”.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya