Liputan6.com, Jakarta Islam sangat menekankan pentingnya menunaikan kewajiban terhadap jenazah. Ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada saudara muslim kita yang telah kembali kepada Allah SWT. Lebih dari sekadar ritual, mengurus jenazah merupakan ibadah yang memiliki keutamaan dan pahala yang besar, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits.
Baca Juga
Advertisement
Hadits Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah menjanjikan pahala sebesar satu gunung emas bagi yang menshalatkan jenazah dan dua gunung emas bagi yang mengurus hingga penguburan. Angka ini menunjukkan betapa besarnya pahala yang Allah SWT berikan kepada mereka yang ikhlas mengurus jenazah. Oleh karena itu, memahami dan menjalankan kewajiban ini dengan baik merupakan hal yang sangat dianjurkan.
Kewajiban terhadap jenazah meliputi beberapa tahapan, mulai dari perawatan awal jenazah hingga pemakaman. Doa melayat orang meninggal, atau doa takziah, juga merupakan bagian penting dalam proses ini. Doa-doa tersebut tidak hanya sebagai ungkapan belasungkawa, tetapi juga sebagai bentuk permohonan ampunan dan rahmat bagi almarhum.
Memahami doa melayat orang meninggal dan kewajiban terhadap jenazah akan membantu kita dalam menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh makna. Semoga dengan memahami hal ini, kita dapat meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam memperlakukan jenazah dan menghibur keluarga yang berduka.
Simak bacaan doa melayat orang meninggal selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/3/2025).
Kewajiban Pertama terhadap Jenazah yang Baru Meninggal
Setelah mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, ada beberapa hal yang perlu dilakukan terhadap jenazah yang baru meninggal. Hal ini bertujuan untuk menjaga kehormatan dan kesucian jenazah sebelum proses pengurusan selanjutnya.
Pertama, segera tutup mata jenazah dan ikat dagunya agar tidak terbuka. Ini sesuai dengan anjuran untuk menjaga kesopanan dan kesucian jenazah. Sambil menutup mata, bacalah doa: "Allaahummaghfir(lifulaan), warfa’ darojatahu fil mahdiyin, wakhlufhu fii ‘aqibihil ghoobiriin, waghfir lanaa wa lahu, yaa robbal ‘aalamiin, wafsah lahu fii qobrihi wa nawwir lahu fiihi." (Artinya: "Ya Allah, ampunilah (sebut nama mayat), Ya Allah angkatlah derajatnya beserta orang-orang yang mendapat petunjuk dari-Mu, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya. Dan ampunilah kami dan ampunilah dia, wahai Tuhan sekalian alam semesta. Lebarkan kuburannya dan berikanlah cahaya di alam kuburnya.")
Kedua, lemaskan persendian jenazah agar tidak kaku. Ini akan mempermudah proses memandikan dan mengkafani jenazah. Ketiga, letakkan sesuatu pada perut jenazah agar perutnya tidak terlihat mengembang. Keempat, lepaskan pakaian jenazah dan letakkan di tempat yang lebih tinggi dari tanah. Terakhir, usahakan untuk menghadapkan jenazah ke arah kiblat.
Semua langkah ini dilakukan dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian, mengingat jenazah merupakan saudara kita yang telah kembali ke hadirat Allah SWT. Perlakuan yang baik terhadap jenazah merupakan cerminan keimanan dan akhlak mulia seorang muslim.
Advertisement
Empat Kewajiban Utama Muslim terhadap Jenazah
Setelah perawatan awal, terdapat empat kewajiban utama muslim terhadap jenazah, yaitu memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan. Keempat kewajiban ini hukumnya fardhu kifayah, artinya gugur apabila telah dikerjakan oleh sebagian umat Islam.
Memandikan jenazah dilakukan dengan air bersih, sebanyak tiga atau lima kali, dengan membersihkan seluruh tubuh jenazah dari kotoran dan najis. Yang memandikan jenazah laki-laki harus laki-laki, begitu pula dengan jenazah perempuan. Kecuali untuk mahram dan pasangannya (suami/istri).
Mengkafani jenazah menggunakan kain kafan. Untuk jenazah laki-laki, biasanya tiga lapis kain kafan, sedangkan untuk perempuan lima lapis. Menshalatkan jenazah dilakukan dengan tata cara khusus, tanpa gerakan rukuk dan sujud. Posisi imam sejajar dengan kepala jenazah laki-laki dan perut jenazah perempuan.
Menguburkan jenazah dilakukan secepatnya setelah prosesi selesai. Jenazah diletakkan di liang lahat menghadap kiblat. Semua proses ini dilakukan dengan penuh khusyuk dan menghormati jenazah.
Doa Melayat Orang Meninggal (Doa Takziah)
Doa saat mendengar kabar duka
إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Innalillahi wa inna ilahi raji'un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj'al kitabahu fi'illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba'dahu.
Artinya: 'Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskan-lah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikan-ah catatannya di illiyyin. Ganti-lah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Jangan-lah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya.'
Doa untuk jenazah perempuan
للَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa'aafi haa wa'fu anha wa akrim nuzula hu wa wassi'madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa'aidz hu min'adzaabil qobri wa fitnati hi wa min'adzaabin naar.
Artinya: 'Ya Allah, ampuni-lah, rahmati-lah, bebaskan-lah, dan lepaskan-lah dia. Dan, muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah dia. Dan, muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkan-lah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran. Dan ganti-lah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, serta suami yang lebih baik dari yang ditinggalkan pula. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungi-lah dari siksa kuburnya serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka.'
Doa untuk jenazah laki-laki
لَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allaahummaghfir lahu warham hu wa'aafi hii wa'fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi'madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa'aidz hu min'adzaabil qobri wa fitnati hi wa min'adzaabin naar.
Artinya: 'Ya Allah, ampuni-lah, rahmati-lah, bebaskan-lah dan lepaskan-lah dia. Dan muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah dia. Dan muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkan-lah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran. Dan ganti-lah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungi-lah dari siksa kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka.'
Doa takziah untuk keluarga yang berduka
إِنَّ لِلهِ تَعَالى مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى فمُرْهَا فَلْتَصْبرْ وَلْتَحْتَسِبْ
Inna lillahi taala ma akhadza wa lahu ma a'tha wa kullu syai-in 'indahu bi ajalin musamma famurha faltashbir wa tahtasib
Artinya: 'Sesungguhnya Allah maha memiliki atas apa yang dia ambil dan dia berikan. Segala sesuatu mempunyai masa-masa yang telah ditetapkan di sisi-Nya. Hendaklah kamu bersabar dan mohon pahala dari Allah.'
Doa takziah sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لمَيِّتِكَ
A'dlamallahu ajraka wa ahsana aza'aka wa ghafaraka li mayyitika
Artinya: 'Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan menjadikan baik musibahmu, dan mengampuni jenazahmu.'
Advertisement
Amalan saat Memakamkan dan Pasca Pemakaman Jenazah
Setelah jenazah dimakamkan, ada beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah berdoa untuk almarhum, memohon ampunan dan rahmat bagi dirinya. Doa ini dapat dibaca secara individu maupun berjamaah.
Talkin mayit, yaitu membacakan kalimat tauhid kepada jenazah, merupakan amalan yang diperselisihkan hukumnya oleh para ulama. Sebagian berpendapat sunnah, sebagian lagi tidak. Namun, yang terpenting adalah mendoakan almarhum dengan penuh keikhlasan.
Makan bersama setelah pemakaman merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat. Hukumnya mubah, asalkan tidak memberatkan keluarga yang berduka. Yang terpenting adalah memberikan dukungan moral dan membantu meringankan beban keluarga.
Tahlilan dan yasinan merupakan amalan yang juga diperselisihkan hukumnya. Sebagian ulama berpendapat tidak ada dasar dalam Al-Qur'an dan Hadits, sehingga tidak perlu dilakukan. Yang lebih utama adalah mendoakan almarhum dan bersabar atas kepergiannya.
Etika dan Adab Bertakziah
Waktu yang dianjurkan untuk bertakziah adalah segera setelah mengetahui kabar duka. Namun, takziah dapat dilakukan kapan saja, selama masih diperlukan untuk menghibur keluarga yang berduka.
Saat bertakziah, sampaikan ucapan belasungkawa dengan tulus dan hindari perkataan yang dapat menambah kesedihan. Bersikaplah empati dan hindari percakapan yang tidak penting atau mengganggu keluarga yang berduka.
Sebaiknya hindari hal-hal yang tidak pantas, seperti berdandan berlebihan atau memakai parfum yang menyengat. Tunjukkan rasa hormat dan kesopanan kepada keluarga yang sedang berduka.
Bertakziah memiliki keutamaan yang besar, baik bagi yang memberi maupun yang menerima takziah. Ini merupakan bentuk solidaritas sesama muslim dan kesempatan untuk mendoakan almarhum.
Memahami dan melaksanakan kewajiban muslim terhadap jenazah merupakan ibadah yang mulia dan berpahala besar. Mulai dari perawatan awal hingga pemakaman, setiap tahapan memiliki tata cara dan adab yang perlu diperhatikan.
Doa melayat orang meninggal, atau doa takziah, merupakan bagian penting dalam proses ini. Bacalah doa-doa tersebut dengan penuh keikhlasan, memohon ampunan dan rahmat bagi almarhum. Semoga kita semua dapat meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam memperlakukan jenazah dan menghibur keluarga yang berduka.
Advertisement
