Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Adrian Khalif saat ini sedang naik daun berkat lagu "Sialan Dia" yang dipopulerkan bersama grup band Juicy Luicy. Tanggal 6 September nanti, Adrian bakal meramaikan Melissa Station Pop Up yang digelar di Ashta District 8.
Melissa, merupakan brand sepatu yang terkenal dengan produk jelly shoes’sudah berdiri sejak tahun 1979. Perjalanan Melissa dalam menciptakan footwear fashion selalu terinspirasi oleh fashion, art, and design.
Baca Juga
Melissa memperoleh popularitas dan menjadi fenomena global setelah merilis Posession, ‘jelly shoes’ yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an.
Advertisement
Komitmen Melissa terhadap sustainability dibuktikan melalui proses produksi yang bertanggung jawab dan semua produk yang sudah terdaftar dengan Vegan Trademark. Sepatu Melissa terbuat dari Melflex® yaitu bahan paten yang 100% dapat didaur ulang dan vegan.
Kolaborasi Seniman dan Desainer Ternama
Perjalanan kesuksesan Melissa ditandai dengan gaya yang memukau serta kolaborasi dengan seniman dan desainer fashion ternama di dunia sejak tahun 80-an yaitu, Jean Paul Gaultier, Marc Jacobs, Zaha Hadid, Karl Lagerfeld, Vivienne Westwood, Jason Wu, Jeremy Scott, Comme des Garçons, FILA, Y/Project and Viktor & Rolf.
Melissa adalah salah satu merek footwear ikonik yang dikenal dengan inovasi dan kolaborasi kreatifnya. Kini Melissa kembali mengguncang dunia fesyen dengan meluncurkan instalasi pop-up bertajuk Station.
Advertisement
Terinspirasi Station Kota New York
Terinspirasi dari hiruk pikuk stasiun kota New York, instalasi ini tidak hanya menampilkan koleksi terbaru Fall/Winter 2024, namun juga mengajak para pengunjung untuk merasakan dan menciptakan koneksi dan interaksi yang bermakna antar pengunjung.
Sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan Melissa dalam instalasi ini yaitu, Emphasizing human connection and meaningful interactions.
Membuka Diri Terhadap Dunia
Sara Calista, selaku Head of Marcomm The 707 Company mengatakan, “Melissa Station yang terinspirasi dari kesibukan stasiun di New York yang dinamis dan konsep “A Meeting Point is a More Than Just a Physical Place."
"Konsep ini menggambarkan koneksi yang kita jalin, tempat kita menemukan siapa diri kita sebenarnya, menghubungkan kembali orang-orang, membuka diri terhadap dunia, dan juga menjadi bagian dari komunitas," Sara menjelaskan.
Advertisement