Liputan6.com, Jakarta - Musisi-musisi muda pendatang baru kini punya alternatif media untuk memamerkan karya orsinil mereka. Ya, sebuah program musik mingguan bernama "Main-Main di Cipete" kini hadir untuk ikut aktif mempromosikan karya-karya baru musisi-musisi muda berbakat.
Eno Suratno Wongsodimedjo, penggagas program ini menyebut, Main-Main di Cipete memang digulirkan sebagai etalase bagi para musisi muda untuk menjajakan karya-karyanya. Sebab, menurut Eno, tampil live di hadapan khalayak, merupakan salah satu elemen penting bagi promosi sebuah karya musik.
Advertisement
Baca Juga
Jejak Kontroversi Jim Morrison, Mendiang Vokalis The Doors yang Berani Memberontak terhadap Norma Sosial dengan Lagu dan Aksinya
Pengakuan Pamela Anderson Diserang di Dalam Pesawat Gara-Gara Disangka Artis Lain
Menyorot Deretan Musisi Dunia yang Meninggal Secara Mengejutkan di Atas Panggung, Beberapa di antaranya Bernasib Tragis
"Bagi musisi pendatang baru, kesempatan manggung atau tampil di sebuah event menjadi hal sulit untuk mereka dapatkan,"Â ucap Eno Dimedjo dalam keterang tertulisnya. "Padahal selain bisa menjemput pendengar baru, keriaan atau acara musik bisa menjadi ajang bagi mereka menambah jam terbang manggung, sekaligus menjadi simpul kreatif antar musisi untuk berjejaring satu sama lain."
Advertisement
Main-Main di Cipete digelar rutin setiap hari Senin malam di di Casatopia Cafe, Jakarta Selatan. Dalam operasionalnya, acara ini hadir di bawah payung Reallist Management, sebuah entitas kolektif yang didirikan Eno.
Hingga saat ini, 19 musisi dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia sudah tampil di program ini. Sebut saja Mahardias (Bekasi), Tape Argument (Pamulang), Fabian Putra (Depok), Moccatune (Surabaya), Davi Siumbing (Jakarta), Afternourway (Ciputat), Verryans (Samarinda), hingga Mr. Zaqilah (Kolaka) dan lain-lain.
Main-Main di Cipete dihelat gratis tanpa tiket untuk memberi ruang yang lebih luas bagi para pembuat karya yang ingin menemukan pendengar baru.Konsep cuma-cuma juga membuka kesempatan bagi siapa pun untuk datang dan menemukan karya dari musisi-musisi baru Indonesia.
"Acara ini amat sangat terbuka bagi siapa pun, baik pekarya musik maupun penikmat musik. Silakan datang, berkenalan, berjejaring, untuk kemudian bersama-sama membentuk ekosistem musik yang sehat dan saling dukung," tutur Eno.
Bangun Ekosistem Musik
Lewat program Main-Main di Cipete, Eno seolah ingin membuktikan konsistensinya membangun ekosistem musik yang sehat. Salah satunya adalah sebagai ruang bertumbuh bagi mereka yang masih merintis jalan, sehingga regenerasi bisa berjalan dengan baik.
"Beberapa waktu lalu, penikmat musik akrab dengan istilah 'festival musik dengan line up yang itu-itu saja'. Keresahan yang seperti itu, seharusnya tidak perlu ada jika musisi-musisi baru diberi ruang untuk bertumbuh," katanya.
Informasi mengenai acara ini, serta tentang cara bisa ikutan tampil hingga jadwal penampil setiap minggunya, bisa diakses melalui akun Instagram @main.main.di.
Advertisement