Liputan6.com, Jakarta Nama Ghostbuster mungkin identik dengan waralaba judul film layar lebar bertema para pembasmi hantu. Namun di Kota Padang, Sumatra Barat, terdapat salah satu grup musik pengusung genre hardcore yang terdiri dari Aank Bengal (vokal), Danny Dagor (bas), Ibung (gitar), dan Yusyak (gitar), menggunakan nama ini.
Meskipun begitu, band Ghostbuster bukanlah sosok baru. Mereka telah menciptakan karya-karyanya sejak tahun 1999 silam. Lagu-lagu yang diusung Ghostbuster bermuatan tenang kisah-kisah sosial politik, pertemanan, hingga dinamika kehidupan sehari-hari yang penuh warna.
Advertisement
Setelah melewati perjalanan panjang dan penuh tantangan, kini band Ghostbuster merilis album terbarunnya yang bertajuk Insulin Adrenalin. Album baru yang dirilis pada 15 Januari 2025 ini, digarap melalui kerja sama Ghostbuster dengan label rekaman demajors yang telah lama menjadi saksi betapa emosionalnya perjalanan band Ghostbuster.
Advertisement
Proses produksi album ini berjalan tak mudah. Materi album sebenarnya telah direkam sejak lama. Namun, perilisannya tertunda akibat sejumlah kendala, termasuk musibah yang menimpa keluarga besar Ghostbuster, mengutip keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, belum lama ini.
Musibah tak menyurutkan semangat Ghostbuster untuk terus berkarya. Bahkan, musibah berhasil menyatukan mereka kembali sekaligus menjadikan band ini sebagai “rumah” bagi para personelnya.
Nongkrong, berbagi cerita, dan melanjutkan proses album ini menjadi cara mereka bangkit sekaligus menyelesaikan karya yang telah lama dikerjakan ini.
Proses Rekaman Album
Proses rekaman album Insulin Adrenalin dilakukan di sejumlah tempat. Instrumen gitar direkam di home studio Bardi, sementara drum, vokal, dan bass dilakukan di 3Am Studio. Semua track drum dikerjakan oleh Fajri. Ia menyelesaikannya hanya dalam dua shift.
Lalu, take bass dikerjakan oleh Yoga, menggantikan Danny Dagor yang sempat berhalangan hadir. Meskipun begitu, Danny tetap berkontribusi dalam proses lirik dan mixing. Ia memastikan kualitas musik tetap terjaga.
Album ini juga melibatkan banyak kolaborator. Pada vokal, Ghostbuster bekerja sama dengan banyak nama. MUlai dari Aulia Rahman, Indah dari grup The Secret, lalu Indra Pasient, serta Deni Sherman dari Keep The Faith.
Kemudian ada juga Fadil dari Take a Brave, Van dari Korupurba, hingga anak kecil bernama Arum, yang merupakan putri dari teman para personel Ghostbuster. Kehadiran para kolaborator ini memperkaya warna musik dan emosi di setiap judulnya.
Advertisement
Mastering dan Konsep Visual
Mixing dan mastering album ini dikerjakan oleh Bardi dari band Raze, yang membawa sentuhan akhir dengan kualitas maksimal.
Pada artwork, Ghostbuster mempercayakannya kepada Mas Modjo. Alhasil desainnya berhasil menerjemahkan konsep album ke dalam visual. Font pada artwork pun dikerjakan oleh Masoki, menambah sentuhan artistik yang sesuai dengan nuansa album.
Album ini bukan sekadar karya musik semata. Namun album ini juga menjadi refleksi perjalanan dan semangat untuk terus melangkah meskipun telah diterpa berbagai rintangan.
Diharapkan Mampu Menyuntikkan Semangat Baru
Bersama kolaborasi yang serius dari segi musik, lirik, hingga visual, album Insulin Adrenalin diharapkan mampu menyuntikkan semangat baru kepada para pendengar musik cadas, terutama Ghostbuster. Harapan pun tercurahkan.
“Semoga album ini bisa menjadi energi positif bagi teman-teman semua. Saat mendengarkan track di Insulin Adrenalin, kami berharap kalian bisa merasakan semangat yang sama seperti yang kami rasakan saat mengerjakannya,” ungkap para personel Ghostbuster.
Album Insulin Adrenalin kabarnya sudah tersedia di berbagai platform musik digital dan dalam format compact disc. Album ini juga tersedia di seluruh jaringan edar demajors.
Dengan energi yang membara dan lirik penuh makna, Ghostbuster berusaha agar mereka bisa terus berkontribusi secara signifikan di industri musik Indonesia.
Advertisement