Ramdan: Eyang Subur Difilmkan Demi Syiar Agama

Salahsatu motif cerita Eyang Subur diangkat ke layar lebar ialah karena ingin menegakkan aturan sekaligus syiar agama Islam.

oleh Julian Edward diperbarui 23 Jul 2013, 10:15 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2013, 10:15 WIB
eyang_suburdan_ramdan_130419b.jpg
Salahsatu motif cerita Eyang Subur diangkat ke layar lebar ialah karena ingin menegakkan aturan sekaligus syiar agama Islam. Utamanya dalam urusan pernikahan.

Perlu diingat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa tersendiri bagi Subur, untuk berpisah dengan empat dari delapan istri yang dimilikinya. "Terserah orang bilang apa, kami menegakkan fatwa MUI. Itu yang disodorkan ke masyarakat. Ada komitmen, dengan film ini kami syiar," tutur kuasa hukum Subur sekaligus produser film itu, Ramdan Alamsyah, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013).

Sang sutradara, Toto Hoedi, juga menambahkan, kalau film Eyang Subur akan lebih menekankan kilas balik tentang perkenalan Subur terhadap para istrinya. "Kasus ibu Ani juga diangkat. Dia terintimaidasi pelecehan seksual selama SMP hingga akhirnya dinikahi Eyang. Lalu juga tentang istri pertama, ibu Heri. Ternyata dulu Eyang Ngejar-ngejar dia. Setiap ibu Heri kemana, tiba-tiba eyang ada d situ. Kemunculan dia buat kaget Bu Heri, ini kan satu romansa yang menarik," jelas Toto.

"Saya kaget karena ha-hal ini yang belum terungkap. Banyak hal di belakang itu. Memperistri ini sesuatu yang menarik sampai akhirnya ada fatwa ini," tandas Toto.(Jul/Mer)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya