Ender's Game, Mematuhi Komando Anak-anak Saat Memerangi Alien

Ender's Game adalah film fiksi ilmiah yang berasal dari novel berjudul sama. Hadirnya aktor remaja dan senior menjadi perpaduan menarik.

oleh Rully Riantrisnanto diperbarui 11 Nov 2013, 12:40 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2013, 12:40 WIB
game-131111b.jpg
Salah satu film berjenis fiksi ilmiah dengan bumbu militer dan futuristik, kini masih tayang di Indonesia. Berjudul Ender's Game, arahan sutradara Gavin Hood itu melibatkan banyak pemeran anak-anak dan remaja.

Sebut saja nama Asa Butterfield sebagai Ender Wiggin, sang tokoh utama. Terdapat juga Hailee Steinfeld, Abigail Breslin, Aramis Knight, Suraj Parthasarathy, serta Moises Arias.

Bintang-bintang senior pun turut meramaikan film yang kebanyakan bertempat di angkasa luar ini. Mereka adalah Harrison Ford dan Ben Kingsley yang kualitas aktingnya tidak perlu diragukan lagi.

Ender's Game sendiri berasal dari novel berjudul sama karangan Orson Scott Card yang pertama kali terbit pada 1985. Novelnya pun mendapat beberapa penghargaan cerita fiksi ilmiah seperti Nebula Award serta Hugo Award.

Dalam filmnya, cerita bermula dari munculnya sebuah spesies alien bernama Formics yang menyerang bumi pada 2086. Saat pasukan dari bumi menyerbunya dengan pesawat tempur, salah satu pilot mengorbankan dirinya dengan mengarahkan pesawatnya ke dalam kapal induk Formics.

Mengantisipasi ancaman baru, dibuatlah sebuah sekolah khusus untuk anak-anak cerdas yang berbakat dalam bidang strategi. Di sebuah sekolah, seorang anak bernama Ender Wiggin dianggap memiliki suatu kelebihan dibanding calon perwira lainnya.

Setelah melalui banyak masalah di sekolah maupun dengan kakak laki-lakinya, akhirnya Ender pun dipanggil oleh para petinggi untuk pergi ke markas militer di luar angkasa. Setelah berada di sana, ia dilatih untuk bisa menjadi ahli strategi.

Pada suatu ketika, ia memainkan sebuah game yang membuatnya sangat terkejut setelah melihat sosok kedua kakaknya. Namun, hal itu tidak menjadi masalah lagi baginya saat para petinggi memberinya sebuah pasukan khusus yang dipimpin oleh Ender sendiri.

Sukses mengalahkan dua tim sekaligus, ia malah melukai salah satu komandan dalam tim lawan yang merupakan mantan ketuanya. Ender pun merasa bersalah dan kembali ke bumi untuk menemui kakak perempuannya.

Sempat berpikir untuk keluar dari akademi, Ender pun akhirnya kembali dan malah bertemu dengan sosok yang tak diduga-duga untuk mempertajam bakatnya. Setelah melalui berbagai macam latihan, tibalah saatnya untuk menjadi komando tertinggi dalam perang melawan bangsa Formics.

Awalnya, Ender diberi kesempatan untuk menjalankan latihan sekaligus tes terakhir agar para pasukan bisa berperang secara maksimal dan umat manusia terselamatkan.
 
Para petinggi pun menyaksikan tes terakhirnya. Setelah sukses menjalankan latihan, sebuah hal tak terduga pun harus terjadi dan malah membuat Ender merasa bersalah. Ia pun mengirim dirinya sendiri ke sebuah planet yang jauh untuk menebus rasa bersalahnya.

Terdapat banyak sekali adegan yang menyajikan efek khusus dalam Ender's Game. Namun, kekuatan film ini berada di dalam konflik batin Ender serta alur cerita yang mengalir dari awal hingga akhir.

Banyak akting luar biasa dari anak-anak yang bermain sebagai bintang dalam film ini. Kemampuan Asa Butterfield dalam menggambarkan peran Ender pun patut mendapat acungan jempol.

Meskipun begitu, masih banyak hal-hal yang cukup memusingkan jika kita terlalu serius menyaksikannya. Daya tarik Ender's Game justru ada di karakter sang tokoh utama serta beberapa kejutan yang menjadi poin penting dalam film ini.

Bagi yang belum sempat menyaksikan Ender's Game di bioskop pekan lalu, masih ada waktu untuk bisa menontonnya. Sehingga, bagi yang masih penasaran dengan isi filmnya, bisa segera ke bioskop kesayangan terdekat.(Rul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya