Jurus Kadin Surabaya Genjot UMKM

Kadin Surabaya menilai, langkah Presiden jokowi yang akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di periode kedua kepemimpinnya dapat meningkatkan daya saing dan mendukung industri logistik serta UMKM.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jul 2019, 10:44 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2019, 10:44 WIB
Tingkatkan Volume KUR, OJK Bentuk Sistem Klaster untuk UKM
Perajin memproduksi sepatu di sebuah rumah industri di Jakarta, Selasa (6/3). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Menko Perekonomian untuk meningkatkan volume dan kualitas kredit usaha kecil dan menengah (UKM). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kadin Surabaya menilai, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di periode kedua kepemimpinnya dapat meningkatkan daya saing dan mendukung industri logistik serta UMKM.

Meski demikian, Ketua Kadin Surabaya Jamhadi menuturkan, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol juga harus dihubungkan dengan sentral usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dan industri sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga dapat mendorong pengguna tol tol meningkat. Dengan pengguna tol meningkat, menurut Jamadi dapat mendorong tarif tol menjadi murah.

"Investasi infrastruktur segera break event point (BEP) dan nantinya makin banyak investor tertarik di sektor ini," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Senin (29/7/2019).

Terkait industri di Jawa Timur,  Ia menilai, harus lebih baik pada 2019 untuk memperbaiki neraca perdagangan. Indonesia mencatat neraca perdagangan surplus USD 200 juta pada Juni 2019. Meski demikian, total neraca dagang sepanjang Januari-Juni 2019 tetap alami defisit USD 1,93 miliar. Angka ini lebih besar dari defisit semester I 2018 sebesar USD 1,2 miliar.

Jamhadi menuturkan, industri dan UMKM di Jawa Timur masih bisa ditingkatkan untuk memperbaiki neraca perdagangan. Apalagi konsumsi dalam negeri bisa dipenuhi dari UMKM.

"Sektor industri manufaktur di Jawa Timur masih bisa tumbuh 7 persen-7,5 persen seiring dengan ada potensi perputaran uang Rp 9,7 triliun per tahun," kata dia.

Jamhadi menuturkan, saat ini pembinaan dari pemerintah provinsi Jawa Timur dan Kadin sudah baik untuk UMKM . Akan tetapi, pihaknya membuat strategi lain dengan membuat kelompok industri per sektor dalam communal branding. Selain itu menentukan standar masing-masing sektor agar lebih fokus dalam pembinaan.

"Misalnya ada klaster industri makanan minuman, industri fashion, kerajinan masing-masing dibuatkan standarisasi, dibuatkan SNI-nya dan dimodali oleh pemerintah melalui dinas koperasi dan Kadin Jatim," kata Ketua Kadin Surabaya ini.

Dengan begitu lapisan masyarakat yang 97 persen masuk kategori UMKM bisa mengerjakan secara optimal dengan standar internasional sehingga kesejahteraan segala lapisan masyarakat bisa meningkat.

Apalagi UMKM, menurut Jamhadi merupakan usaha yang paling bisa bertahan di tengah terpadaan kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mendorong lagi sektor yang paling banyak berkontribusi terhadap perekonomian Jawa Timur sehingga mampu buat produk berkualitas dan kompetitif.

"Tugasnya pemerintah dan Kadin yang aka mencari pasar. Ada banyak market place dalam binaan kita yang kita bisa turut mereka jual," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jokowi Siap Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur untuk Rakyat Kecil

Bersama Ma"ruf Amin, Jokowi Sampaikan Pidato Visi Indonesia
Presiden RI terpilih 2019-2014, Joko Widodo saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kab Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma’ruf Amin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan visinya bahwa pembangunan infrastruktur akan terus berlanjut. Pembangunan yang merupakan program andalan Jokowi ini akan dibuat terkoneksi agar rakyat kecil juga dapat menikmati.

"Infrastruktur-infrastruktur yang besar-besar telah kita bangun. Ke depan kita lakukan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur-infrastruktur besar itu seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara, dengan kawasan-kawasan produksi rakyat," ujar Jokowi dalam pidatonya di Sentul pada Minggu, 14 Juli 2019.

Beberapa kawasan yang Jokowi fokuskan adalah kawasan industri-industri kecil dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Daerah yang memiliki potensi pariwisata juga akan dirangkul dalam pembangunan.

"Kita sambungkan dengan industri-industri kecil, kita sambungkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus, kita sambungkan dengan kawasan pariwisata. Arahnya harus ke sana. Fokusnya harus ke sana," ujar presiden.

Konektivitas dalam infrastruktur juga akan menyambung ke kawasan petani, pekebun, dan nelayan. Ini demi memastikan agar tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan infrastruktur.

"Kita juga jangan lupa menyambungkan infrastuktur-infrastruktur itu dengan kawasan-kawasan persawahan, dengan kawasan-kawasan perkebunan, dengan tambak-tambak perikanan, sambungkan ke sana," tegas Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya