RS Bedah Surabaya Diserang Video Hoaks Operasi Korek Api dalam Perut Balita

Rumah Sakit (RS) Bedah Surabaya diserang oleh video hoaks operasi pada seorang balita berusia 4 tahun yang di dalam perutnya ditemukan korek api, dan lainnya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Agu 2019, 20:33 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 20:33 WIB
Pembedahan
Ilustrasi pembedahan di rumah sakit. (Sumber AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Rumah Sakit (RS) Bedah Surabaya atau yang kini berubah nama menjadi Rumah Sakit Manyar Medical Centre diserang oleh video hoaks operasi pada seorang balita berusia 4 tahun yang di dalam perutnya ditemukan korek api, baterai, uang mainan, gagang sendok serta bungkus madurasa.

Video tersebut sebenarnya menyasar warga Jakarta yang terkirim dari pesan berantai melalui media sosial. Namun video tersebut tidak sampai tersebar luas atau membuat heboh warga Surabaya.

Pesan berantai tersebut bertuliskan, kiriman video dari seorang dokter saat melakukan operasi pada seorang balita berusia 4 tahun di RS Bedah Surabaya.

Dalam perut anak tersebut ditemukan beberapa benda  di antaranya: 

- Korek Api

- Batere

- Uang mainan

- Gagang sendok

- Bungkus Madurasa

- dll

Mohon sempatkan untuk nonton video tersebut, supaya bapak, ibu yang memiliki balita, cucu untuk tidak begitu saja meninggalkannya saat sedang bermain sendirian.

Demikian info ini di update semoga bermanfaat. Terima kasih.

Menanggapi video tersebut, Kabag Pelayanan Medika RS Manyar Medical Center, Dr Mira menyatakan, video tersebut hoaks. "Jadi di rumah sakit kami tidak ada untuk kasus operasi ditemukan benda - benda seperti itu," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (13/8/2019).

Saat ditanya apakah ada upaya melaporkan video tersebut atau pihak rumah sakit merasa dirugikan dengan ada video tersebut, dia menjawab, karena pihaknya tidak melakukan seperti dalam video itu maka pihaknya hanya mengklarifikasi saja.

"Video tersebut tidak jelas karena tidak mencantumkan nama dokternya. Kalau misalnya video tersebut mencantumkan nama dokternya maka kita bisa klarifikasi kepada dokternya," ujar dia.

Hal senada juga dipertegas dengan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita yang menyatakan bahwa video tersebut hoaks. "Tidak benar," ucap dokter yang biasa disapa dokter Feni melalui pesan singkat. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya