Ayo 'Main' Ikan di Lamongan, Dijamin Untung

Potensi ikan di Lamongan, Jawa Timur sangat besar sekali, sementara modal untuk pengelolaan sangat minim.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 05:00 WIB
Wisata Bahari Lamongan, Destinasi Liburan Keluarga di Timur Jawa
Berada di timur Jawa, Wisata Bahari Lamongan bisa jadi salah satu destinasi alternatif.

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Kabupaten Lamongan Jawa Timur Fadeli mengatakan, potensi perikanan di wilayahnya hingga kini belum tergarap dengan maksial, dan membutuhkan investor untuk mengolah atau bahkan mengekspor hasil perikanan tersebut.

"Potensi perikanan di Lamongan cukup banyak, dan perlu pengusaha baru untuk datang mengolah atau bahkan mengekspor," kata dia dalam diskusi potensi perikanan Lamongan di Surabaya, Rabu 25 September 2019.

Ia menjelaskan produksi ikan di wilayahnya saat ini mencapai 131 ribu ton per tahun dari hasil ikan budi daya dan laut, dengan total nelayan mencapai 30 ribu. Dari total produksi itu, sekitar 50 hingga 60 persen sudah diolah dan sisanya masih belum tergarap sepenuhnya.

Potensi lain, kata dia, adalah pertanian yang merupakan terbesar di Jawa Timur dengan produksi 1.090.000 ton per tahun, dengan kebutuhan untuk Lamongan sekitar 300-400 ribu ton, sisanya masih memerlukan tangan investor dalam mengelolanya, dikutip dari Antara.

"Ada juga jagung yang kini mampu memproduksi hingga 570 ribu ton per tahun. Artinya banyak yang hingga kini membutuhkan tangan investor agar potensi itu bisa diapakan," katanya.

Ia menambahkan, dari sisi keamanan Lamongan juga telah meraih penghargaan, yakni menjadi daerah dengan penanganan konflik terbaik di Jawa Timur.

"Kami juga terus memberikan kemudahan investasi berupa perizinan yang terintegrasi melalui sistem daring. Dan ke depan, kami telah membangun mal perizinan, sehingga nanti semua bisa gabung di satu tempat di mal perizinan tersebut," katanya.

Sementara itu, Lamongan juga telah mencatatkan pertumbuhan investasi positif dalam kurun lima tahun terakhir dengan realisasi sekitar Rp27,1 triliun yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDM), demikian Fadeli.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya