Sunan Drajat, Ahli Ekonomi dan Penyayang Binatang

Sunan Drajat dikenal sebagai wali yang pandai mengelola ekonomi. Berbekal ilmu pertanian dan ilmu agama, dia berhasil mengubah pesisir Lamongan, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 04:00 WIB
Ilustrasi Masjid (Istimewa)
Ilustrasi Masjid (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sunan Drajat dikenal sebagai wali yang pandai mengelola ekonomi. Berbekal ilmu pertanian dan ilmu agama, dia berhasil mengubah pesisir Lamongan, Jawa Timur yang semula gersang menjadi berkembang.

Daerah pesisir Lamongan yang kini bernama Drajat ini, tadinya merupakan tempat panas dan gersang. Masyarakat setempat umumnya hanya mengandalkan sektor perikanan.

Namun, sejak kedatangannya, wilayah ini menjadi subur dan makmur. Warganya pun hidup berkecukupan rezeki. Bahkan, mereka tidak hanya mengandalkan sektor perikanan semata dalam kehidupannya.

Bukan hanya dermawan kepada sesama manusia, ia juga dikenal sebagai penyayang binatang. Tak jarang dirinya terlihat memberi makan burung-burung yang sedang kelaparan.

Juru kunci Makam Sunan Drajat, Yahya menuturkan, suatu ketika Sang Sunan sedang menikmati sepoi angin di bawah pohon rindang sambil memberi makan.

"Biasanya Kanjeng Sunan Drajat berdoa meminta pada Allah agar burung-burung menghampirinya. Lantas beberapa burung bertengger di tangannya. Setelah Sunan memberinya makan, burung itu terbang kembali," ujar juru kunci Makam Sunan Drajat, Yahya saat ditemui di komplek Makam Sunan Drajat, dikutip dari Merdeka, ditulis Senin (23/9/2019).

Sunan Drajat dikenal sebagai wali yang berjiwa sosial tinggi. Hal itu tercermin dari pola dakwahnya yang tergolong unik, yakni menyejahterakan masyarakat miskin terlebih dahulu sebelum mengajar agama.

Usaha sampai ke arah situ, dia memotivasi masyarakat agar bekerja keras dan bersikap dermawan kepada sesama, dengan harapan dapat mengentaskan kemiskinan dan menciptakan kemakmuran bagi segenap warga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Beruntung, usaha itu jadi semakin lancar karena dia telah mendapat kewenangan untuk mengatur wilayahnya secara otonom selama 36 tahun dari Raden Patah yang saat itu menjabat sebagai Sultan Demak pada 1520 Masehi.

Tak hanya itu, berkat kesuksesannya mengentaskan kemiskinan serta menyebarkan ajaran Islam, dia pun mendapat gelar Sunan Mayang Madu.

Kanjeng Sunan Drajat yang bernama kecil Raden Qasim ini diperkirakan lahir pada 1470 Mesehi di Gresik.  Putra kedua Sunan Ampel dari istri keduanya, yaitu Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo Al-Abbasyi.

Kini, masyarakat berdatangan ke makam Sunan Drajat yang terletak di Kompek Pemakaman Sunan Drajat di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jatim.

Pengunjung itu datang berduyun-duyun setiap hari, guna mengenang perjuangan Sunan Drajat mengentaskan kemiskinan serta meminta keberkahan darinya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya