DPRD Jatim Minta Pemprov Perhatikan Infrastruktur Sekolah

Pada Selasa pagi, 5 November 2019, atap kelas di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ambruk dan menimpa siswa yang sedang proses belajar mengajar di kelas.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2019, 14:58 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 14:58 WIB
Ilustrasi Sekolah
Ilustrasi sekolah (dok. Pixabay.com/Wokandapix/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi E DPRD Jawa Timur meminta pemerintah lebih serius memperhatikan infrastruktur bangunan sekolah-sekolah di seluruh wilayah sebagai bentuk antisipasi tidak terulang ambruknya atap kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan.

"Jangan ada lagi peristiwa serupa sehingga pemerintah di daerah harus lebih serius mengawasinya," ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih ketika dihubungi dari Surabaya, Rabu pagi.

Pada Selasa pagi, 5 November 2019, atap kelas di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ambruk dan menimpa siswa yang sedang proses belajar mengajar di kelas. Akibatnya, dua orang meninggal dunia terdiri atas satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka. Gedung yang ambruk berada di bagian depan terdiri atas empat kelas, antara lain kelas 2-A dan 2-B dan kelas 5-A dan 5-B.

Dia menuturkan, ambruknya atap sekolah secara tiba-tiba justru menimbulkan banyak pertanyaan dan diharapkan polisi mengusut tuntas sehingga diketahui penyebab kepastiannya.

Pihaknya mengaku prihatin terhadap peristiwa tersebut dan mendoakan agar keluarga korban luka-luka diberi kesabaran. Sedangkan keluarga korban meninggal dunia dikuatkan oleh Allah SWT.

“Saat mendengar kabar itu, kami di dewan sedang rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan Jatim. Saat itu pula kami mendoakan dan mengirim Al-Fatihah terhadap peristiwa tersebut,” ucapnya.

Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Jawa Timur tersebut, mengapresiasi gerak cepat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang langsung memberikan perhatian dan datang langsung ke Kota Pasuruan.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga menjenguk korban luka-luka sekaligus bertakziyah di kediaman keluarga korban meninggal dunia.

“Kami harap Pemprov Jatim dan pemkot setempat tak berhenti sampai di sini. Tak hanya menjamin korban, terutama saat menjalani perawatan, tapi juga terhadap nasib siswa-siswa yang sekolahnya tertimpa musibah itu,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Atap Kelas di SDN Gentong Pasuruan Roboh

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Atap gedung SDN Gentong Kota Pasuruan, Jawa Timur ambruk pada Selasa (5/11/2019). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, satu guru dan satu murid meninggal dunia akibat peristiwa bangunan atap sekolah ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 5 November 2019. Selain itu, terdapat 11 siswa yang mengalami luka - luka. 

"Berdasarkan laporan yang diterima dari Polres Pasuruan Kota, identitas korban meninggal dunia berinisial IA, usia 8 tahun warga Gentong, Kota Pasuruan dan seorang guru, Silvina Asri, usia 19 tahun," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. 

Ia mengatakan, saat ini Polresta Pasuruan mengevakuasi bangunan yang ambruk. Diketahui, atap bangunan yang ambruk menimpa belasan siswa yang sedang kegiatan belajar mengajar.

"Sekolah itu letaknya di Kota Pasuruan Kota SD Gentong, Kecamatan Gadingrejo. Peristiwanya tadi sekitar pukul 08.30 WIB," kata Barung. 

Barung menyampaikan, gedung yang ambruk di SDN Gentong Pasuruan berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yaitu kelas 2 A dan B dan kelas 5 A dan B. Di kelas V B dan II A tidak ada korban.

"Hasil identifikasi sementara masih berlangsung antara 13 menjadi korban, 11 luka-luka, dua yang meninggal dunia," kata Barung.

"Nah ini meninggal dikarenakan terkena bangunan itu jelas karena ambruk dari atas," ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya