Unair: Pemkot Surabaya Wajibkan Peserta UTBK Tunjukkan Hasil Tes Usap

UTBK 2020 dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap pertama diselenggarakan pada 5 hingga 14 Juli 2020 dan tahap kedua pada 20 hingga 29 Juli 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2020, 09:53 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 18:20 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Dosen Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya mewajibkan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menunjukkan hasil tes usap dan tes cepat.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Suko Widodo.

"Wali Kota Surabaya Tri Rusmaharini telah mengirimkan surat kepada para rektor PTN di Surabaya yang berisi ketentuan pelaksanaan UTBK jalur SBMPTN, salah satunya adalah menunjukkan hasil tes cepat dan tes usap dengan hasil negatif yang dikeluarkan selambat-lambatnya 14 hari sebelum mengikuti ujian kepada panitia," ujar Suko di Surabaya, Kamis, (2/7/2020), seperti dikutip dari Antara.

Suko menyatakan ketentuan dari Wali Kota Surabaya tersebut baru diterima Unair siang ini. Oleh karena itu, pihaknya sedang menyiapkan publikasi terkait aturan Pemkot Surabaya itu dengan berbagai media agar sampai ke peserta UTBK.

"Kami berharap peserta UTBK bisa menjalani tes dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan pihak Pemerintah Kota Surabaya. Meski sebetulnya pihak panitia telah menyiapkan tata cara penyelenggaraan UTBK sesuai protokol kesehatan," tutur dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Panitia Siapkan Sarana Pencegahan

Kampus Unair
Kantor Pusat Manajemen Universitas Airlangga di Kampus C Unair, Jalan Ir Soekarno, Mulyorejo, Surabaya, Jatim. (www.unair.ac.id)

Suko menuturkan, panitia juga telah menyiapkan sejumlah sarana untuk pencegahan, seperti saat peserta masuk kawasan kampus langsung dilakukan pengukuran suhu. Jika lolos, peserta baru diizinkan masuk ke gedung tes. 

"Di sana wajib cuci tangan yang sarananya telah siap. Kemudian masuk ruangan diatur dengan berjarak, lalu diukur suhu tubuhnya. Setelah lolos, diberi sarung tangan," tutur dia.

Upaya jaga jarak juga dilakukan dengan membatasi kapasitas ruangan. Satu ruangan besar hanya berisi 15 sampai 20 peserta. Masing masing peserta berjarak minimal 1,5 meter.  "Panitia juga menyediakan tim dokter dan mobil ambulans," ujar dia.

Selain mewajibkan peserta menunjukkan hasil tes usap dan tes cepat dengan hasil negatif, dalam surat tersebut Pemkot Surabaya juga mewajibkan setiap tahapan kegiatan harus mengutamakan pencegahan penyebaran COVID-19.

Panitia wajib menyusun protokol kesehatan dalam setiap tahapan kegiatan ujian dan diberlakukan secara konsisten. Terakhir, melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan sebagaimana tersebut pada poin tiga kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya.

UTBK 2020 dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap pertama diselenggarakan pada 5 hingga 14 Juli 2020 dan tahap kedua pada 20 hingga 29 Juli 2020.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya