Unair Beri Sanksi Skorsing Sementara kepada Pelaku Fetish Kain

Unair telah telah menerima sebanyak 15 aduan melalui help center yang dibuka terkait kasus pelecehan seksual fetish jarik berkedok riset.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Agu 2020, 18:34 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2020, 06:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Dosen Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah menjatuhkan sanksi berupa skorsing sementara kepada mahasiswa berinisial G yang diduga melakukan fetish jarik berkedok riset. Sanksi tersebut bersifat sementara karena masih dilakukan pengumpulan bukti lebih lanjut.

"Sanksi telah diberikan yakni skorsing sementara, tetapi tidak menutup kemungkinan akan diberikan sanksi lebih tegas karena kami masih mengumpulkan bukti-bukti," ujar Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo, seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu, (2/8/2020).

Sisi lain, Unair telah telah menerima sebanyak 15 aduan melalui help center yang dibuka terkait kasus pelecehan seksual fetish jarik berkedok riset oleh mahasiswa berinisial G. Adapun fetish merupakan orang memiliki dorongan seksual yang berhubungan dengan benda mati.   

"Kami telah menerima sebanyak 15 aduan terkait kasus tersebut melalui help center yang telah dibuka. Ini bagian dari komitmen kami untuk ikut menyelesaikan kasus tersebut," kata Suko.

Meski Unair telah menerima 15 aduan terkait kasus fetish jarik, Suko menuturkan, pihaknya masih kesulitan menggali data karena rata-rata korban tidak mau membuka identitas mereka.

"Tetapi agak sumir karena 15 orang yang melapor melalui daring tidak menyebutkan siapa namanya. Mereka hanya menyebut bahwa pernah dihubungi dengan cara seperti ini. Kalimatnya mengajak dengan alasan riset tetapi korban menolak," ujar Suko.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Unair Bukan Konseling kepada Korban

Kampus Unair
Kantor Pusat Manajemen Universitas Airlangga di Kampus C Unair, Jalan Ir Soekarno, Mulyorejo, Surabaya, Jatim. (www.unair.ac.id)

Suko meminta siapapun yang merasa menjadi korban fetish mahasiswa berinisial G segera menghubungi help center, yakni melalui helpcenter.airlangga@gmail.com atau menghubungi via nomor telepon 081615507016.

"Di help center tersebut nanti para korban akan didampingi psikolog untuk membantu menyelesaikan persoalan itu," ujar dia.

Sebelumnya sebuah utas ramai di Twitter sejak Rabu malam hingga Jumat 31 Juli 2020 terkait nama berinisial G. Inisial tersebut ramai dibicarakan seiring ada utas akun @m_fikris mengenai fetish kain jarik.

Lewat utas berjudul Predator ‘Fetish Kain Jarik’ Berkedok Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY. Ia menyebutkan kalau G mengakui dari Unair angkatan 2015. Di utas itu, akun @m_fikris menggungah foto, rekaman percakapan dengan G, dan video terkait permintaan G tersebut.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya