Cerita Adik Wapres Try Sutrisno Selesaikan Kuliah di Surabaya dalam Usia 78 Tahun

Chammimah yang telah mengajar di TK Masa Putra Bhakti Surabaya sejak 1963 menyatakan bersyukur mampu menyelesaikan studi saat usia senja.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2020, 06:59 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 04:00 WIB
Ilustrasi wisuda
Hentikan 9 kebiasaan di kuliah ini untuk kehidupan yang lebih baik (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Adik kandung dari Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno bernama Chamimmah (78) menjadi mahasiswa tertua Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Ia diwisuda pada periode genap 2020-2021 di kampus setempat, Selasa, 24 November 2020. Chamimmah yang saat ini berusia 78 tahun lulus dari Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dengan tugas akhir berjudul "Kecerdasan Bahasa Anak Usia Dini Kelompok A TK Masa Putra Bhakti Surabaya Tahun Pelajaran 2019-2020"

"Semangat belajar dan kepatriotan turun dari kakak saya, sehingga alhamdulillah saya menamatkan studi di PG PAUD UM Surabaya," tutur dia, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 24 November 2020. 

Perempuan yang lahir pada 1 September 1942 itu mengatakan,  salah satu faktor penting yang membuatnya dapat menyelesaikan studi dalam waktu empat tahun adalah proses belajar mengajar yang nyaman.

Selain juga ditunjang dengan sarana prasarana serta pengajar yang siap mendampingi dengan sabar, ulet, dan memotivasi.

"Sehingga saat proses perkuliahan saya tidak pernah membolos. Seandainya tidak hadir pun, ya karena faktor tidak enak badan. Saya juga punya banyak teman yang mungkin usianya seperti anak dan cucu saya, tetapi justru mereka yang memotivasi saya untuk terus belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu," ujar dia di Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bersyukur Selesaikan Kuliah Saat Usia Senja

Chammimah yang telah mengajar di TK Masa Putra Bhakti Surabaya sejak 1963 menyatakan bersyukur mampu menyelesaikan studi saat usia senja.

"Tidak ada kata terlambat selama kita bertekad dan bersungguh-sungguh untuk belajar," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono menyatakan kampusnya secara inklusif membuka kesempatan belajar bagi siapapun selama memiliki tekad dan ikhtiar yang kuat dalam menuntut ilmu.

"Ditunjang dengan dosen-dosen yang seperti teman diskusi, serta sarana dan prasarana yang mendukung, kami rasa semua kelompok usia termasuk yang kategori lanjut usia dapat belajar dengan nyaman dan senang di UM Surabaya," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya