Liputan6.com, Jakarta - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memakai alat pelindung diri (APD) saat mendatangi tujuh orang pemilih di Desa Kemudi, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Rabu, (9/12/2020).
Hal ini agar tujuh orang pemilih dapat melaksanakan hak politiknya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020. Ketua KPPS 002 Desa Kemudi, Gresik, Subki menuturkan, ada tujuh pemilih yang terpaksa didatangi ke rumah masing-masing menggunakan baju APD lengkap, karena umurnya sudah tua sehingga rawan terhadap penyakit.
Penggunaan APD lengkap juga untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah karena proses pelaksanaan pilkada berjalan di tengah pandemi COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
"Rata-rata yang kami datangi dengan APD lengkap, mereka yang sakit dan sudah tua. Kami hanya mematuhi protokol kesehatan saja,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/12/2020).
Sementara itu, total DPT di TPS 002 Desa Kemudi, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Jawa Timur sebanyak 471 pemilih, salah satu di antaranya adalah calon bupati nomor urut dua, Fandi Akhmad Yani.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pilkada Kabupaten Gresik
Jumlah total TPS di Kabupaten Gresik sebanyak 2.267 tempat, dari sebelumnya 2.200 tempat. Ada tambahan 67 TPS. Tambahan itu agar menghindari membeludaknya pemilih sesuai protokol kesehatan.
Pilkada Kabupaten Gresik diikuti dua pasangan kandidat, yaitu pasangan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (NIAT) yang diusung enam parpol (Partai Golkar dengan raihan delapan kursi, PDI Perjuangan enam kursi, Partai NasDem lima kursi, Partai Demokrat empat kursi, PAN tiga kursi, dan PPP dengan tiga kursi). Pasangan Mohammad Qosim-Asluchul Alif (QA) yang diusung dua parpol (PKB 13 kursi dan Partai Gerindra 8 kursi).
Advertisement