Tes Cepat Massal, 650 Pedagang Pasar di Madiun Reaktif Covid-19

Data Dinkes setempat mencatat jumlah pedagang pasar tradisional yang dites mencapai 2.810 orang. Dari jumlah tersebut, ditemukan sebanyak 650 pedagang reakti.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 05 Jan 2021, 10:26 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2021, 10:26 WIB
Covid-19
Ilustrasi Covid-19 (ShutterStock/Photoroyalty)

Liputan6.com, Surabaya - Ratusan pedagang pasar tradisonal di Madiun ditemukan reaktif saat dilakukan rapid test atau tes cepat COVID-19 oleh Dinas Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun.

Data Dinkes setempat mencatat jumlah pedagang pasar tradisional yang dites mencapai 2.810 orang. Dari jumlah tersebut, ditemukan sebanyak 650 pedagang reaktif dalam tes cepat Covid-19 yang dilakukan pada Jumat (1/1/2021) hingga Minggu (3/1/2021).

"Yang reaktif ini yang harus kita perhatikan. Ini datanya sedang kami olah, mereka berasal dari mana, sebab pedagang di pasar tradisional Kota Madiun, tidak hanya warga kota," ujar Pelaksana Tugas Dinkes-PPKB Kota Madiun dr. Agung Sulistya Wardani, seperti dilansir Antara, Senin (4/1/2021).

Pihaknya merinci, sesuai data jumlah pedagang di Pasar Besar Madiun yang menjalani rapid tes sebanyak 1.197 pedagang pada Jumat dan Sabtu lalu. Dari jumlah itu, 379 pedagang dinyatakan reaktif Covid-19.

Kemudian di Pasar Sleko, Pasar Kojo, Pasar Srijaya, dan Pasar Kawak ada 1.613 pedagang yang menjalani rapid test massal pada Minggu (3/1/2021). Dari jumlah itu, ada sebanyak 271 pedagang dinyatakan reaktif.

Bagi pedagang asal luar Kota Madiun yang reaktif akan dikoordinasikan dengan dinkes wilayah asal yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti.

"Sedangkan untuk pedagang asal Kota Madiun, akan kami lakukan swab (tes usap) serta kita tracing," kata Wardani.

Pihaknya meminta masyarakat, utamanya komunitas pedagang pasar tradisional, untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas setiap hari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kesadaran Prokes Rendah

Terlebih, saat petugas Dinkes melakukan rapid test massal di pasar tradisional, kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan masih rendah.

Saat ini, Pemkot Madiun sedang menutup sementara Pasar Besar Madiun karena sebelumnya terdapat lima pedagang diketahui positif COVID-19 dan ada di antaranya yang meninggal dunia. Penutupan berlangsung tanggal 3-6 Januari 2021.

Data Satgas COVID-19 Kota Madiun mencatat hingga Senin (4/1/2021) ada sebanyak 432 warga setempat yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, sebanyak 328 di antaranya telah sembuh, 69 orang masih dalam perawatan, dan 35 orang meninggal dunia.

Jumlah pasien konfirmasi sebanyak 432 tersebut meningkat sebanyak delapan kasus dari sehari sebelumnya. Saat ini Kota Madiun masuk dalam zona merah yakni tergolong risiko tinggi penyebaran COVID-19. (*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya