Duka Khofifah untuk KRI Nanggala: Mayoritas Adalah Warga Kami

Sesuai data, dari total 53 orang prajurit yang berada di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 itu, sebanyak 47 orang di antaranya adalah warga Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2021, 06:18 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 06:18 WIB
Wujud Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Foto yang dirilis 21 April 2021 kapal selam KRI Nanggala 402 berangkat dari pangkalan angkatan laut di Surabaya. KRI Nanggala-402 dibuat tahun 1977 di Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW) Jerman. (Handout/Indonesia Military/AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi duka mendalam bagi warga Jawa Timur. Sebab, mayoritas awak kapal selam tersebut adalah warganya.

Sesuai data, dari total 53 orang prajurit yang berada di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 itu, sebanyak 47 orang di antaranya adalah warga Jawa Timur.

"Mayoritas adalah warga kami (Jatim). Ada yang dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Bangkalan, Madiun, Probolinggo, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Tuban, dan Banyuwangi," ujar Khofifah, Minggu (25/4/2021) seperti dikutip dari Antara.

Pihaknya juga mengajak masyarakat Jawa Timur tak berhenti berdoa bagi seluruh awak KRI Nanggala-402 agar dapat segera ditemukan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hilang Kontak dan Tenggelam

Sebelumnya kapal selam buatan Jerman tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.

Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya