Liputan6.com, Jakarta - Komunitas Menulis Indonesia (KMI) menyelenggarakan KMI Goes To School untuk mendukung program literasi Indonesia. Program yang diusung bertajuk Sagu Bakar, akronim dari Satu Guru Banyak Karya. Lokasi perdana untuk acara ini adalah UPT Sekolah Dasar 263 yang berada di wilayah Gresik, Jawa Timur.
Founder KMI, Khairil Oktaviandi, mengatakan bahwa progam Sagu Bakar menjadi motivasi agar setiap satu guru bisa menghasilkan banyak karya, karya untuk dirinya dan guru lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Karya yang bisa ditunjukan kepada peserta didiknya sehingga guru pun termotivasi untuk menulis dan menghasilkan buku," kata Okta secara virtual, saat peluncuran program pada Sabtu, 26 Juli 2021.
Menulis untuk menghasilkan sebuah karya diperlukan latihan terus menerus alias tidak bisa instan. Program Sagu Bakar ini dibuat untuk para pendidik dengan tema besar ' Cita-Cita', tiap guru bisa memberikan 'kata kunci' sebagai ide untuk dikembangkan. Program ini akan dipantau pihak KMI selaku penyelenggara hingga menghasilkan karya dalam bentuk buku.
Turut hadir di ruang Zoom saat peluncuran, Kepala Sekolah SD 263 Gresik Ismulyoso dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kecamatan Sidayu, Farhan Na'im. Adapun acara ini juga menghadirkan narasumber seorang penulis dan mentor kepenulisan yang telah banyak menghasilkan karya, yaitu Fitriya Kulsum atau Kak Pipit begitu biasa disapa.
"Sagu Bakar bisa menjadi salah satu motivasi tiap pendidik untuk menulis. Menulis adalah suatu keharusan, tidak bisa ditawar lagi," ujar Farhan Na'im.
Sementara Kepala Sekolah SD UPT 263 Gresik berharap sekolah mereka menjadi pionir untuk kegiatan literasi pendidik dan memotivasi lebih banyak guru untuk menghasilkan buku antologi dan buku solo.
Wantie Halim, Penulis Komunitas Menulis Indonesia