BPBD Mojokerto Distribusikan Air Bersih untuk Warga Kekeringan

Selain memasok kebutuhan air bersih Pemkab juga memberikan bantuan bahan pokok kepada warga terdampak COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2021, 20:02 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 20:02 WIB
Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Mojokerto Wwarga di tiga rukun tetangga (RT) di Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang mengalamai kekeringan akibat musim kemarau menerima bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan setiap hari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mampu memasok air bersih sebanyak empat tangki dengan masing-masing per tangki 4.000 liter, mulai pukul 06.00 WIB.

"Bantuan air bersih yang sudah berjalan sejak 24 Agustus tersebut mampu mendukung kebutuhan harian warga desa yang berpenduduk kurang lebih 281 kepala keluarga," katanya di Mojokerto, Minggu (5/9/2021), dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, selain memasok kebutuhan air bersih pihaknya juga memberikan bantuan bahan pokok kepada warga terdampak COVID-19.

"Alhamdulillah, saya dan tim BPBD berada di Kunjorowesi untuk melaksanakan distribusi bantuan air bersih di tiga titik. Memang beberapa waktu ini di sini kesulitan air. Tapi sudah ditangani oleh BPBD dengan memberikan suplai air bersih secara rutin," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


9 Wilayah di Jatim Kekeringan

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) mengalami kekeringan saat musim kemarau seperti sekarang ini.

Adapun wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem di antaranya Nganjuk, Kediri, Madiun, Surabaya, Probolinggo, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan. Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya