Khofifah: PTM Terbatas di Jatim Bakal Dilakukan Bertahap

Menurutnya pembelajaran tatap muka secara terbatas tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2021, 10:22 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2021, 10:22 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jember Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah Provinsi Jawa Timur akan dilaksanakan secara bertahap sesuai Instruksi Mendagri No. 35/2021, yang telah direvisi menjadi Instruksi Mendagri No 38/2021.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai meninjau vaksinasi di SMK Negeri 5 Kabupaten Jember menjelaskan bahwa PTM terbatas digelar secara hybrid lerning atau digelar secara daring dan PTM secara bersamaan.

"Alhamdulillah proses pembelajaran tatap muka secara bertahap sudah dapat dilaksanakan di Jawa Timur. Kami akan melaksanakan hybrid learning karena ada yang tatap muka dan ada yang masih harus virtual," katanya, Kamis, 2 September 2021, dilansir dari Antara.

Dalam Inmendagri itu, lanjut dia, boleh dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas bagi daerah yang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) nya di level 3, 2, dan 1.

"Alhamdulillah di Jawa Timur ini yang level 3 dan 2 tercatat sebanyak 29 kabupaten/kota. Sejak 31 Agustus 2021, di Jawa Timur sudah tidak ada lagi zona merah," tuturnya.

Menurutnya pembelajaran tatap muka secara terbatas tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan protokol kesehatan yang ketat dan mendapat pengawasan oleh Tim Satgas COVID-19 di masing-masing sekolah.

"Satgas COVID-19 di SMKN 5 Jember menurut saya keren. Satgas teman sebaya itu penting karena bisa saling mengingatkan temannya, namun satgas dari guru juga penting untuk memberikan bimbingan, serta satgas dari wali murid juga penting," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

Prioritas Vaksin

Ia berharap vaksinasi diprioritaskan untuk siswa kelas 12 karena sudah akan terhubung dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja, sehingga standar kompetensinya harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

"Saya berharap agar proses vaksinasinya dipercepat, demikian juga peningkatan standar kompetensinya, agar siswa menjadi percaya diri," ucap mantan Menteri Sosial itu.

Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan Pemkab Jember terus berupaya menggenjot vaksinasi di kota tembakau tersebut, agar pembelajaran tatap muka dapat dilakukan.

"Terima kasih atas dukungan Ibu Gubernur datang ke Jember memastikan vaksinasi bagi para pelajar. Apabila ada bantuan vaksinasi untuk para pelajar supaya Jember diprioritaskan agar mereka dapat kembali belajar tatap muka," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya