Liputan6.com, Jakarta - Surabaya tidak hanya dikenal dengan geliat urbanisasi, sejarah perjuangan, dan pusat industri, namun juga memiliki kekayaan alam yang tersembunyi di kawasan pesisirnya. Salah satu kekayaan tersebut adalah hutan mangrove yang membentang luas, khususnya di wilayah timur Surabaya.
Hutan mangrove ini bukan hanya menjadi benteng alami yang melindungi garis pantai dari abrasi, namun juga menyimpan potensi luar biasa yang kini telah dimanfaatkan menjadi produk khas dengan nilai kesehatan tinggi sirup mangrove. Sirup ini dibuat dari beberapa jenis buah mangrove yang tumbuh subur di kawasan pesisir Surabaya, seperti jenis Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorhiza, dan Avicennia marina.
Proses pengolahannya dilakukan dengan metode tradisional namun higienis, sehingga tidak hanya mempertahankan cita rasa alami, tetapi juga menjaga kandungan nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam buah-buah mangrove tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Sirup mangrove tidak sekadar menjadi produk olahan hasil fermentasi buah hutan yang beraroma khas dan manis alami, melainkan juga diyakini memiliki khasiat medis yang luar biasa.
Sejumlah penelitian lokal dari universitas-universitas di Surabaya, seperti Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), telah menemukan bahwa buah mangrove mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan antioksidan tinggi yang mampu menangkal radikal bebas.
Kandungan tersebut berperan besar dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula darah, memperbaiki fungsi hati, dan bahkan memiliki efek antiinflamasi. Oleh karena itu, sirup mangrove sering dikonsumsi sebagai minuman herbal yang dipercaya dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan pencernaan, hingga masalah kulit.
Bahkan, masyarakat pesisir yang telah sejak lama mengonsumsi hasil olahan mangrove secara turun-temurun menganggap sirup ini sebagai obat alami dari laut.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pasar Nasional
Tidak berhenti sampai di situ, sirup mangrove juga menjadi contoh nyata dari bagaimana upaya pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inisiatif ini awalnya muncul dari kelompok-kelompok sadar lingkungan dan komunitas warga pesisir yang ingin menjaga hutan mangrove dari ancaman penggundulan dan alih fungsi lahan.
Dengan mengolah buah mangrove menjadi sirup yang bernilai ekonomi tinggi, masyarakat memiliki motivasi lebih untuk melestarikan pohon-pohon mangrove, karena kini mereka tidak hanya melihatnya sebagai bagian dari ekosistem, tetapi juga sebagai sumber pendapatan.
Banyak kelompok ibu rumah tangga, khususnya di daerah Wonorejo dan Gunung Anyar, kini telah membentuk usaha mikro berbasis produksi sirup mangrove. Produk ini kemudian dipasarkan tidak hanya di Surabaya, tetapi juga merambah ke pasar nasional, bahkan mulai dikenalkan di forum-forum internasional sebagai bagian dari produk unggulan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement
