Liputan6.com, Surabaya - Tradisi gulat okol di Gresik masuk dalam warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gresik, Sutaji Rudy menyampaikan, pemerintah daerah terus mendorong agar warisan budaya di Kota Pudak terus dilestarikan.
"Tahun ini memang kami ajukan ke pusat, ternyata gulat okol masuk. Tidak semerta-merta langsung bisa," katanya, Senin (1/11/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Advertisement
Sutaji mengungkapkan, gulat okol merupakan tradisi warga Desa Setro Menganti. Kegiatan ini serangkaian dengan sedekah bumi yang setahun sekali digelar.
"Gresik, memiliki banyak warisan budaya tak benda. Kami kemarin sudah sepakat, tahun ini satu dulu yang diajukan, tahun depan ada lagi yang diajukan," ungkap dia.
Kapolsek Menganti AKP Tatak Sutrisna menyatakan, selama pandemi Covid-19 gulat okol tak digelar. Hal itu karena menghindari kerumunan. "Kalau selama ini belum ada izin, jadi tidak digelar karena pandemi," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Filosofi
Gulat okol ini merupakan pertunjukan adu ketangkasan, dalam bela diri berteknik pegangan dan bantingan yang mengandung nilai spiritual sebagai ucapan rasa syukur atas karunia dari Tuhan.
Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur atas hasil bumi yang diperoleh para petani. Seusai panen dan pada musim kemarau, mereka menggelar sedekah bumi, remo kaulan dan gulat tradisional yang oleh warga setempat disebut okol.
Kini, gulat okol di Gresik diakui dan masuk dalam warisan budaya tak benda (WBTB) Kemendikbudristek RI. Kegaiatan ini menjadi agenda rutin tahunan, dan bagian dari wisata budaya yang bakal terus dilestarikan.
Advertisement