Ruang SDN Dongko Trenggalek Ambruk Akibat Hujan Deras, Tak Ada Korban Jiwa

Tidak ada korban dalam kejadian pada Minggu (31/10) malam itu. Peristiwa terjadi saat malam hari sehingga tidak ada aktivitas di lingkungan sekolah.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Trenggalek - Hujan deras yang terus mengguyur Trenggalek, membuat ruang kelas SDN 2 Dongko, ambruk. 

Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera menjelaskan,  ruang kelas sekolah ambruk diduga karena struktur bangunan bagian atas sudah lapuk sejak lama.

"Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi-saksi bahwa ambruknya atap bangunan dikarenakan sudah lapuknya kayu penyangga. Kondisi bangunan sudah lama atau tua sehingga akibat hujan deras tidak kuat menahan beban," kata Dwiasi, dikutip dari Antara, Selasa (2/11/2021).

Tidak ada korban dalam kejadian pada Minggu (31/10) malam itu. Peristiwa terjadi saat malam hari sehingga tidak ada aktivitas di lingkungan sekolah. Selain itu, ruangan tersebut telah dikosongkan lantaran kondisi bangunan yang sudah tak layak digunakan.

"Karena mengalami kerusakan dan dinilai membahayakan, bangunan yang atapnya roboh itu memang tidak difungsikan, dikosongkan,” kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Trenggalek Siti Zaenab.

Pihaknya, kata Zaenab, sudah membuat laporan perihal kejadian itu agar segera ditindaklanjuti. Ia menyebut tidak menutup kemungkinan bangunan itu akan diperbaiki menggunakan dana tak terduga atau bahkan malah masuk pada penganggaran tahun berikutnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pasang Garis Polisi

"Kami akan laporkan kepada pak bupati atas kejadian itu. Kalau bangunan yang lainnya, di samping atap bangunan yang roboh tidak apa-apa. Hanya ruang kelas tiga SD itu. Itu satap SD/SMPN 2 Dongko," katanya.

Pascaambruk, petugas gabungan langsung mendatangi lokasi untuk evakuasi material. Petugas juga telah memasang garis polisi untuk mensterilkan lokasi karena dikhawatirkan masih terjadi runtuhan.

"(Pasca ambruk) akan dilakukan kerja bakti bersama untuk pembersihan puing-puing dan bekas reruntuhan bersama tiga pilar desa, pihak sekolah serta komite sekolah. Memasuki musim penghujan kami imbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati," ujar Kapolres Dwiasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya