Jatim Catat 1.394 Kasus Baru Covid-19, BOR Capai 4,3 Persen

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa meminta warga tidak panik dan tetap waspada dengan datangnya gelombang ketiga Covid-19 tersebut.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Feb 2022, 17:11 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 17:11 WIB
FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi Booster COVID-19 di Surabaya
Warga menerima dosis vaksin booster COVID-19 Pfizer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Kasus Covid-19 di Jawa Timur terus merangkak naik. Data Kemenkes RI per 3 Februari 2022  menyebutkan ada 1.394 kasus baru.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa meminta warga tidak panik dan tetap waspada dengan datangnya gelombang ketiga Covid-19 tersebut. Dia menyatakan, saat ini kapasitas testing di Jatim mencapai empat kali standar WHO yakni 160-180 ribu tes PCR per minggunya. Dengan testing yang memadai, prosentase positivity rate di Jatim tercatat 1,72 persen.

"Positivity rate tersebut masih sesuai dengan standar WHO yakni dibawah lima persen. Sementara kita tahu saat ini positivity rate nasional adalah 8,95 persen," tuturnya, Jumat (4/2/2022).

Persentase tracing dari kasus positif di Jatim pun masih dalam kondisi memadai yakni 15,64. Hal tersebut masih sesuai standar yang ditetapkan Kemenkes yakni 15 orang per 1 kasus. Sedang jika dibandingkan dengan tracing ratio nasional saat ini berada di angka 8,92 persen.

Hal yang sama juga terjadi dalam persentase Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim yang masih dalam kategori aman, meski penambahan kasus juga terjadi. Tercatat saat ini BOR Isolasi di Jatim masih berada dalam angka 4,31 persen per minggunya. Sedangkan BOR mingguan nasional sudah merangkak naik di angka 13,85 persen.

"Tentunya terkendalinya indikator epidemiologi ini berkat pengalaman sebelumnya dari Jatim dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat," ungkapnya

Khofifah berharap terjadinya gelombang omicron yang juga dialami oleh negara-negata besar lainnya tidak membuat masyarakat kaget dan panik.

"Di negara besar lain gelombang Omicron ini terjadi selama 1-2 bulan. Kita tidak boleh panik dengan terjadinya kenaikan kasus. Tapi kita harus bersama-sama (sinergi) dan fokus pada penguatan prokes dan vaksinasi. InsyaAllah kita bisa bisa mencegah kenaikan kasus dan mencegah jatuhnya korban akibat Covid-19" ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Percepat Vaksinasi

FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi Booster COVID-19 di Surabaya
Seorang pria menerima dosis vaksin booster COVID-19 Pfizer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). (JUNI KRISWANTO/AFP)

Mantan menteri sosial ini juga mengungkapkan bahwa dalam upaya penanganan Covid-19 dengan menggencarkan vaksinasi membuat capaian vaksinasi ketiga (booster) Jatim tertinggi secara nasional dengan total capaian vaksin mencapai 766.800 orang

Capaian vaksinasi dosis pertama Jatim mencapai 87,60 persen atau setara dengan 27.878.421 dosis tersuntikan. Sedangkan untuk capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 64,56 persen atau setara dengan 20.545.928 dosis tersuntikan. Baik capaian dosis pertama maupun dosis kedua menjadikan Jatim menempati posisi kedua tertinggi capaian vaksin nasional.

Sedangkan untuk capaian vaksinasi anak (6-11 tahun) telah tervaksin sebanyak 2.244.708 anak di 38 Kab/Ko se-Jatim.

"Mohon untuk kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya belum memenuhi target agar segera melakukan percepatan. Dan saya minta penerapan prokes dan 5M diperketat ditengah mobilitas yang sudah tinggi ini," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya