Liputan6.com, Surabaya - Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, Achmad Subki membenarkan bahwa pihaknya sedang membangun jembatan pengganti Ngantru di perbatasan Ngawi dan Bojonegoro, pasca ditutup total lantaran tiangnya ditabrak oleh truk pengangkut semen curah.
"Iya benar, jembatan pengganti sementara ini berjenis bailey agar jalur transportasi di wilayah tersebut tetap berfungsi. Bahan-bahan jembatan hari ini sudah di lapangan, dan besok sudah mulai dirangkai," ujarnya, Kamis (10/2/2022).
Dia memperkirakan, jembatan tersebut akan rampung dibangun hingga sepekan ke depan. "Sekitar sepekan Insyaallah sudah rampung dan bisa dilalui," terangnya.
Advertisement
Namun begitu, jembatan bailey menurut dia tidak dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan khususnya yang bermuatan di atas 10 ton.
"Kendaraan dengan berat di atas 10 ton dilarang melintas. Pilih jalan alternatif saja," jelasnya.
Terpisah, Kasatantas Polres Ngawi AKP Zainul Imam Zyafi’i mengatakan, mulanya truk semen yang dikemudikan oleh Chusnul Adnan tersebut melintasi wilayah tersebut sekitar pukul 01.00 WIB, pada Rabu 9 Februari kemarin.
"Tiba-tiba truk mengalami rem blong dan tidak kuat menanjak, sehingga mundur lalu menabrak jembatan," ucapnya.
Aspal Amblas
Kerusakan jembatan akibat dihantam truk disebut sangat parah. Aspal jembatan bahkan amblas satu meter dan membuat jembatan hampir putus.
"Jembatan tersebut ditutup total sejak pagi tadi. Arus kendaraan dari Ngawi ke Bojonegoro dialihkan melalui Nganjuk, sedangkan jalur dari Bojonegoro ke Ngawi dialihkan melalaui Jalur Pantura," ujar Zainul.
Sebagai informasi, Jembatan Ngantru berada di ruas jalan Nasional di perbatasan Bojonegoro - Ngawi tepatnya di Kecamatan Padangan.
Jembatan sepanjang 35 meter tersebut dibangun pada 1990 dengan kontruksi baja, dan baru direhabilitasi pada 2021 lalu.
Truk pengangkut semen curah mengalami kecelakaan di jembatan tersebut pada Rabu tengah malam.
Advertisement