Kerja Sama Pengelolaan Sampah dengan Norwegia di Banyuwangi Jalan Terus

Pemerintah Norwegia terus mendukung pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Banyuwangi.

oleh Dian KurniawanHermawan Arifianto diperbarui 06 Mar 2022, 19:04 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2022, 16:00 WIB
Wakil Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Bjornar Hotvedt  (Kiri) secara khusus bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani  (Kanan) di Pendopo Saba Swagata Blambangan (Istimewa)
Wakil Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Bjornar Hotvedt (Kiri) secara khusus bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (Kanan) di Pendopo Saba Swagata Blambangan (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pemerintah Norwegia terus mendukung pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Banyuwangi. Wakil Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Bjornar Hotvedt secara khusus bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan rencana pengembangan lebih lanjut berbagai program pengelolaan sampah di Banyuwangi. 

Sebelumnya, selama hampir 5 tahun, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat Kecamatan Muncar Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Program tersebut akan diperluas cakupannya ke kecamatan lain dan membangun pusat daur ulang sampah di Songgon. 

"Sejak 2018 Project STOP project semakin besar. Kami sangat bangga bisa menjadi mitra di Banyuwangi untuk pengelolaan sampah. Saya melihat banyak pihak yang dilibatkan dalam menyelesaikan masalah sampah secara komprehensif," ujar Hotvedt.

Ia menyebutkan pada tahap kedua, program ini diperluas ke banyak daerah di Banyuwangi. Ia juga sangat mengapresiasi Banyuwangi yang melibatkan pastisipasi masyarakat dalam penanganan sampah, mengingat keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini.

Sejak 2019, Norwegia bekerja sama dengan pemerintah Indonesia membuat Sekretariat Nasional Penanganan Sampah Laut di Jakarta. Untuk memperluas kerjasama tersebut,  Norwegia mengajak beberapa pemerintah daerah untuk ikut terlibat.

"Banyuwangi ingin kami jadikan percontohan, sebab proyek terbesar kami ada di Banyuwangi," kata Hotvedt.

Dalam kesempatan itu, Hotvedt juga mengajak Project Manager dari program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC), Sigve Andera. CLOCC merupakan asosiasi pengelolaan sampah yang juga berasal dari Norwegia dan saat ini sedang terlibat penyusunan masterplan penanganan sampah di Banyuwangi.

“Kami didukung pemerintahan Norwegia melakukan penyusunan masterplan penanganan sampah di Banyuwangi. Kami libatkan banyak pihak, seperti ormas dan pegiat masalah lingkungan hidup,” kata Andera.

Atas dukungan Norwegia, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasihnya karena dapat membantu masalah penanganan sampah di Banyuwangi.

"Apa yang dilakukan Norwegia bersama dua NGO telah membawa perubahan signifikan, terutama bagi masyarakat Muncar," ujar Bupati Ipuk.

Banyuwangi punya beberapa program terkait pengelolaan  sampah untuk anak-anak, yakni program Sekolah Asuh Sungai yang mendorong siswa dan sekolah memliki tanggung jawab memelihara kebersihan sungai di sekitar sekolahnya.

Selain juga ada program Banyuwangi Hijau yang bekerja sama dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia untuk penanganan sampah di kecamatan serta program kaliku Bersih.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya