Liputan6.com, Malang- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berjaya di bursa simulasi Calon Wakil Presiden (cawapres) yang dikeluarkan oleh lembaga survei Poltracking Indonesia. Dia unggul dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil hingga Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Pengamat Politik Universitas Paramadina Djayadi Hanan menyatakan, tingginya elektabilitas Erick Thohir salah satu sebabnya Eks Presiden Inter Milan itu tidak memiliki track record yang negatif di mata masyarakat.
Baca Juga
Djayadi mengatakan tidak adanya sejarah buruk dari Erick Thohir membuat dirinya mudah diterima masyarakat. Apalagi, diamerupakan figur yang gemar membaur dengan masyarakat.
Advertisement
“Faktor sosialisasi itu menurut saya yang paling berpengaruh. Tentu saja mengapa faktor sosialisasi juga berpengaruh, karena belum ada atau tidak ada faktor-faktor negatif yang melekat pada beliau selama ini,” ujar Djayadi Sabtu (11/6/2022).
Faktor lain yang mempengaruhi elektabilitas Erick Thohir adalah sosoknya yang tidak kontroversial. Menurut Djayadi, faktor tersebut sangat penting sebagai opsi untuk dipilih sebagai seorang pemimpin.
Bukan Tokoh Kontroversial
“Beliau bukan tokoh yang kontroversial, bukan tokoh yang punya sejarah buruk selama ini. Jadi ketika dikenalkan sebagai figur yang potensial untuk jadi capres atau cawapres, publik cukup bisa menerimanya,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini.
Sebelumnya lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil temuan elektabilitas Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Dari simulasi 10 nama, Erick Thohir memiliki elektabilitas 12,4 persen, Ridwan Kamil 8,1 persen dan Khofifah 4,9 persen.
Advertisement