Liputan6.com, Situbondo - Pemerintah Kabupaten Situbondo mengalokasikan anggaran untuk bantuan langsung tunai (BLT) dampak kenaikan harga BBM sebesar Rp4,3 Miliar.
Kepala Dinas Sosial Situbondo Samsuri mengatakan, BLT BBM ini sebagai upaya membantu warga terdampak dan juga menekan laju inflasi.
“Selain bantuan langsung tunai dampak kenaikan harga BBM yang menyasar ojek online, UMKM dan penarik becak. Nantinya juga ada bantuan sosial paket sembako yang akan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu," ujar Samsuri, Rabu (12/10/2022).
Advertisement
Samsuri menjelaskan, BLT BBM dan paket sembako ini merupakan upaya menekan inflasi agar lebih rendah. Masing- masing warga sasaran akan menerima BLT BBM sebesar Rp 300 ribu per bulan selama dua bulan yaitu bulan Oktober-November
“Untuk BLT BBM Rp300.000 tiap penerima selama dua bulan, sedangkan bantuan sosial paket sembako satu kali yang menyasar ke warga kurang mampu,”paparnya.
Menurut Samsuri, hingga saat ini pemerintah daerah setempat masih pendataan penerima BLT maupun bantuan sosial paket sembako. Penerima bantuan adalah masyarakat yang tercatat dalam Data Terpadu Kemiskinan Sosial (DTKS) dan non-DTKS.
“Warga yang menjadi prioritas penerima bantuan ini adalah mereka yang berstatus miskin sesuai DTKS, termasuk juga ojek online, penarik becak, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," tambah Samsuri.
Dari Anggaran Tidak Terduga
Menurut Samsuri, dalam penyaluranya Dinas Sosial Situbondo, bekerja sama dengan pemerintah desa agar bantuan tepat sasaran.
Anggaran untuk BLT BBM dan paket sembako yang bersumber dari biaya tidak terduga 2022 itu merupakan dana cadangan pemerintah daerah yang dilakukan untuk membentuk masyarakat dalam kondisi tertentu.
Advertisement