Liputan6.com, Probolinggo - Sebanyak 3.246 nelayan di 7 (tujuh) kecamatan sepanjang pesisir pantai Kabupaten Probolinggo menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak inflasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Masing-masing nelayan mendapatkan BLT sebesar Rp 450 ribu untuk bulan Oktober, Nopember dan Desember 2022.
BLT ini diserahkan di 6 (enam) titik bekerja sama dengan petugas dari Bank Jatim Cabang Kraksaan. Yakni, Desa Randuputih untuk nelayan dari Kecamatan Dringu, Desa Gejugan untuk nelayan dari Kecamatan Pajarakan dan Gending,
Selanjutnya Desa Banjarsari untuk nelayan dari Kecamatan Sumberasih dan Tongas, Desa Kalibuntu untuk nelayan dari Kecamatan Kraksaan dan Paiton serta Desa Gili Ketapang khusus untuk nelayan dari Desa Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih.
Advertisement
“Kriteria nelayan yang mendapatkan BLT dampak inflasi kenaikan harga BBM ini adalah nelayan yang terdaftar di Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo dengan basis Kartu Nelayan dan sudah terverifikasi oleh Dinas Sosial. Kriteria verifikasinya bukan penerima bansos sejenis,” kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiono, Rabu (14/12/2022)
Menurut Ipung, panggilan akrab Hari Pur Sulistiono, jumlah nelayan di Kabupaten Probolinggo berdasarkan Kartu Nelayan mencapai 12.046 orang.
“Ada sebagian yang kita usulkan ke Provinsi Jawa Timur. Jadi tidak semua menerima dari bansos Kabupaten Probolinggo. Yang diusulkan ke Provinsi Jawa Timur mencapai 614 orang nelayan,” jelasnya.
Untuk Kepentingan Keluarga
Ipung menegaskan, bansos BLT dampak inflasi kenaikan harga BBM ini sesuai kebijakan pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat karena dampak kebijakan pemerintah kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Harapannya bagi nelayan yang menerima BLT ini agar menggunakan untuk kepentingan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Hendaknya tidak konsumtif dan menggunakan bansosnya dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya
Advertisement