Liputan6.com, Jember - Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Jember, membagikan bibit cabai dan bawang merah kepada warga untuk ditanam di rumah masing-masing.
“Setelah bibit itu ditanam, tumbuh besar lalu berbuah, maka akan menjadi sarana penghematan pengeluaran biaya kebutuhan hidup sehari-hari, dengan penghematan ini juga akan mengendalikan inflasi,” ujar Bupati Hendy Siswanto, Senin (12/12/2022).
Hendy menyampaikan cabai dan bawang merah merupakan penyumbang naiknya inflasi di Jember. Menurutnya, inflasi jika terus naik sangat bahaya, terlalu turun juga bahaya.
Advertisement
Dia optimis inflasi Jember akan kembali normal seperti pada September 2022, yang akhirnya memperoleh penghargaan dari Kemenkeu sebagai daerah yang sukses mengendalikan inflasi.
Beberapa upaya lain yang juga dilakukan Pemkab Jember dalam mengendalikan inflasi yaitu dengan menggelar pasar murah menjelang Natal dan Tahun Baru, penggratisan angkutan kota di jam-jam tertentu.
Pelaksanaan berbagai event besar yang melibatkan UMKM dapat berjualan sehingga menambah pemasukan ekonomi warga, hingga pemberdayaan masyarakat untuk menjadi wirausaha baru.
“Mari saling gotong royong kita kuatkan perekonomian Jember,” ajaknya.
Diinformasikan sebelumnya, Inflasi Kabupaten Jember pada bulan November 2022 sebesar 0,81 persen dengan indeks harga konsumen 115 persen. Hal itu tercatat sebagai inflasi tertinggi se- Jawa Timur.
Bedasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Jember pada November 2022 juga melampaui inflasi Jatim sebesar 0,32 persen dan inflasi nasional hanya 0,09 persen.
Inflasi Jember Tertinggi di Jatim
“Dari delapan kota sebagai acuan IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,81 persen dan terendah di Kota Malang sebesar 0,12 persen,”ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Tri Erwandi.
Kata dia, inflasi di Jember hingga November 2022 mencapai 7,76 persen dengan IHK sebesar 115 persen. Angka tersebut menjadi yang tertinggi disbanding tujuh kota IHK lainya dengan angka inflasi terendah tercatat di Kota Kediri 5,93 persen , sedangkan inflasi Jatim sebesar 6,62 persen.
“Infalsi terjadi karena adanya kenaikan harga pada sebagian besar indeks kelompok pengeluaran di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,9 persen dan kelompk transportasi sebesar 14,18 persen,”katanya.
Advertisement