Gandeng JICA, Khofifah Matangkan Rencana Pembangunan MRT di Surabaya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan tim Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Yasui Takehiko di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Jan 2023, 00:12 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 00:12 WIB
Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan tim Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Yasui Takehiko di Gedung Negara Grahadi Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan tim Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Yasui Takehiko di Gedung Negara Grahadi Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan tim Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Yasui Takehiko di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Khofifah mengatakan, kedatangan JICA ke Jatim adalah untuk melaporkan hasil survei awal tentang pelaksanaan MRT di Kota Surabaya yang diperkirakan segera masuk pada tahap Feasibility Studies (FS). JICA merupakan badan kerjasama internasional Jepang untuk mendukung rencana pembangunan MRT dimaksud.

Khofifah menyatakan, keberadaan Mass Rapid Transportation (MRT) merupakan sebuah kebutuhan untuk menghasilkan transportasi publik yang cepat, aman dan nyaman. Terutama untuk mengurai titik titik kemacetan di jam-jam padat di wilayah aglomerasi Surabaya yang akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih signifikan.

"MRT ini merupakan kebutuhan terutama untuk mengurai kepadatan dan kemacetan di daerah Aglomerasi Surabaya Raya antara Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Gresik hingga daerah lain di Jatim yang akhirnya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ungkapnya, Rabu (25/1/2023).

Khofifah menyebut, proyek MRT merupakan proyek yang membutuhkan investasi hingga pendanaan yang tidak murah. Meskipun terdapat pembiayaan dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Oleh karenanya, seluruh perencanaan harus dilakukan dengan maksimal agar transportasi publik bisa terintegrasi dan memberikan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Jatim.

Menurut Khofifah, mengurai kemacetan di Kota Surabaya membutuhkan integrasi dengan kawasan lain. Karenanya, MRT ini juga bisa dimulai dari pintu masuk Surabaya yang terhubung sejak di Bundaran Waru yang merupakan pertemuan dari titik antara Kab. Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang.

Tak hanya itu, di jam jam tertentu kawasan sekitaran Wonokromo hingga Kawasan Diponegoro membutuhkan perhatian serius guna mengurai kemacetan di Kota Surabaya.

Smart City

Chief Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) Yasui Takehiko mengatakan, maksud kunjungannya ke Jawa Timur adalah membahas tentang perencanaan MRT di Kota Surabaya khususnya untuk FS yang akan di dukung oleh JICA.

Ia mengatakan, bahwa saat ini terdapat aktifitas yang sedang berjalan pada area yang dinaungi oleh JICA. Seperti MRT Jakarta hingga Smart City yang tersebar di beberapa wilayah dan akan memulai FS MRT di Surabaya.

"Kami membutuhkan dukungan Feasibility Studies untuk bersama sama meneliti, mempelajari alternatif rute mana saja yang menjadi titik urai kemacetan di Surabaya. Semoga FS ini bisa dimulai pada awal tahun depan," tutupnya.

Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit
Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya