3 Mahasiswa Sampoerna University Sabet Beasiswa Modal Usaha, Sisihkan 153 Pesaing

Mereka bersaing dengan 153 pengusaha muda yang masih berstatus mahasiswa dari 48 universitas di seluruh Indonesia.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 01 Feb 2023, 09:22 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2023, 09:22 WIB
3 mahasiswa Sampoerna University menerima beasiswa hibah bantuan modal usaha dari kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda (KKWP) Kemenpora bersama PT Pegadaian. (Istimewa)
3 mahasiswa Sampoerna University menerima beasiswa hibah bantuan modal usaha dari kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda (KKWP) Kemenpora bersama PT Pegadaian. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga mahasiswa Sampoerna University, Ahmad Nurfais (Ilmu Komputer 2020), Ahmad Dewa Aulia Firdausi (Ilmu Komputer 2019) dan Mochammad Rafli Ramadhani (Teknik Mesin 2019) menerima beasiswa hibah bantuan modal usaha dari kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda (KKWP) yang diadakan oleh Kemenpora bersama PT Pegadaian.

Mereka bersaing dengan 153 pengusaha muda yang masih berstatus mahasiswa dari 48 universitas di seluruh Indonesia.

Wahdi Yudhi selaku Rektor Sampoerna Univesity menyatakan kebanggaannya terhadap raihan beasiswa  ketiga peserta didiknya.

""ni dapat menjadi motivasi bagi para mahasiswa lain untuk bisa berinovasi serta bersaing di kompetisi lainnya dan tentunya juga motivasi bagi para pengajar untuk bisa terus mengarahkan,” jelas Wahdi Yudhi.

Dia menyatakan, Sampoerna University selalu mendorong peserta didik untuk menerapkan pembelajaran kurikulum internasional yang diperoleh dengan berpartisipasi dalam berbagai program kompetisi skala nasional ataupun global.

Hal ini diharapkan dapat memberi tantangan bagi mahasiswa untuk berinovasi mencari solusi baru, sekaligus membuka jejaring lebih besar lagi yang kelak akan berguna saat mereka memasuki industri atau dunia kerja. 

Program kompetisi yang diadakan oleh Kemenpora bersama PT Pegadaian ini diadakan untuk membangun mindset wirausaha para anak muda dan membantu para pengusaha UMKM untuk melewati proses membangun usahanya.

Antusiasme yang sangat tinggi dirasakan oleh para mahasiswa Sampoerna University yang mengikuti kegiatan ini, salah satunya Ahmad Nurfais atau yang akrab disapa Fais.

Di dalam kompetisi ini, Fais mempresentasikan usaha di bidang makanan ringan bernama Laika’s Food yang telah dijalani sejak ia masih duduk di bangku SMA.

Laika’s Food menjual produk Sinonggi Kriting yang terbuat dari sagu dan merupakan makanan khas daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Fais terinspirasi mendirikan usaha ini dengan memanfaatkan komoditas lokal dan menarik minat masyarakat untuk mengonsumsi produk olahan sagu.

Jual Biji Kopi

Selain Fais, Ahmad Dewa Aulia Firdausi atau Dewa mempresentasikan bisnis biji kopinya yang bernama Devva Koffie.

Dewa telah menjual biji kopi yang sudah di-roasting ke berbagai kafe di wilayah Kudus dan Jakarta. Dewa melihat besarnya potensi pemanfaatan jenis-jenis kopi yang ada di Indonesia dan ingin membantu meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia.

Bekerja sama dengan supplier biji kopi lainnya, Dewa melalui usahanya mengadakan program bernama Tapak Muria yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan mengenai kopi dari awal penanaman hingga pemanenan, guna meningkatkan kualitas kopi serta kesejahteraan petani di Kudus.

 

Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya