Liputan6.com, Lumajamg - Satu tali sling jembatan gantung Kali Regoyo yang menghubungkan Desa Sumberwuluh dan Jogosari di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terputus.
“Dari penuturan warga, putusanya salah satu tali sling pada jembatan gantung Kali Regoyo akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru,” ujar Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, Kamis (9/2/2023).
Indah mengatakan, jembatan gantung tersebut masih bisa digunakan, tetapi dia mengimbau warga untuk tetap berhati-hati saat melaluinya.
Advertisement
“Saya sudah meninjau lokasi jembatan gantung tersebut dan untuk mengantisipasi keselamatan warga, kami telah melaporkan kepada pihak kementerian terkait agar segera diperbaiki,” paparnya.
Jembatan Kali Regoyo yang panjangnya 150 meter merupakan jalur penting bagi warga Deesa Sumberwuluh dan Desa Jugosari.
“Mudah- mudahan bisa segera diperbaiki oleh pihak Kementerian PUPR,” tambah indah.
Sementara itu, petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terekam masing-masing dua kali pada hari Selasa (7/2/2023) dan Rabu (8/2/2023).
“Terjadi dua kali gempa getaran banjir dengan amplitude 15-20 mm dan lama gempa 4920-5400 detik,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian.
Banjir Lahar Dingin
Selain getaran banjir lahar dingin, juga tercatat 18 kali gempa letusanatau erupsi dengan amplitude 20-22 mm dan lama gempa 70-130 detik, kemudian tiga kali harmonik dengan amplitude 7-10mm dan lama gempa 85-310 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 25 mm
“Pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati, cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan barat,”tuturnya
Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang tersebut masih berada di level II atau Statusnya Siaga, Sehingga masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi Badan Geologi Kementerian ESDM RI.
Advertisement