PKB: Khofifah Lebih Cocok Maju Pilgub Jatim daripada Pilpres 2024, Insyaallah Kami Dukung

Jazilul menyebut Khofifah justru lebih cocok maju kembali di Pilgub Jawa Timur dibandingkan Pilpres 2024.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 17 Feb 2023, 10:44 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2023, 10:38 WIB
Prabowo Subianto saat bersilaturahmi dengan Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, beberapa waktu lalu. (Istimewa).
Prabowo Subianto saat bersilaturahmi dengan Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, beberapa waktu lalu. (Istimewa).

 

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tetap menjadi capres PKB, apapun hasil survei lembaga survei.

“PKB akan tetap berjuang agar Gus Muhaimin maju dalam pilpres. Apalagi melihat hasil survei SMRC itu yang hasilnya Gus Muhaimin paling unggul dibanding tokoh NU lainnya, termasuk Ibu Khofifah,” kata Jazilul, Jumat (17/2/2023).

Jazilul menyebut Khofifah justru lebih cocok maju kembali di Pilgub Jawa Timur dibandingkan Pilpres 2024.

“Ibu khofifah lebih baik lanjut untuk menjadi Gubernur Jatim. Jatim masih perlu Bu Khofifah, Insya Allah kami akan dukung,” kata dia.

Menurut Jazilul, PKB menutup pintu bagi capres selain Cak Imin. “Gus Muhaimin tetap terbaik dan kami tutup pintu untuk kemungkinan mengajukan nama lainnya. Gus Muhaimin sudah saatnya dan layak untuk maju dalam Pilpres,” pungkasnya.

Sebelumnya, Hasil survei ini disampaikan pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kekuatan Elektoral Nahdlatul Ulama. 

“Dalam pengalaman beberapa kali pemilu sejak 1999, ada kecenderungan calon presiden dari partai-partai nasionalis mengambil wakil dari kelompok Islam, terutama NU,” kata Saiful Dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).

Survei SMRC pada Desember 2022 mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU. Pertama adalah Muhaimin Iskandar karena merupakan ketua partai dengan basis massa NU, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Nama Mahfud MD, menurut Saiful, juga penting dimasukkan karena merupakan menteri senior di Pemerintahan Jokowi.  

“Mahfud juga memiliki karier politik yang cukup panjang dan pernah aktif di PKB pada masa Gus Dur. Sementara Khofifah, selain sebagai Gubernur Jawa Timur, juga aktif di PKB zaman Gus Dur,” kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tokoh NU Jadi Pertimbangan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Saiful melanjutkan bahwa partai politik juga sering mempertimbangkan tokoh NU yang bukan orang partai, tapi senior, dianggap kharismatik, dan berpengaruh. “Karena itu penting memasukkan nama mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf,” ujarnya.

Saidul menyatakan hasil survei  menunjukkan bahwa di antara tokoh-tokoh utama NU saat ini, Muhaimin mendapatkan dukungan sebesar 18,2 persen; Mahfud 18 persen; Khofifah 15,4 persen; Said Aqil 2,9 persen; dan Yahya Cholil Staquf 2,6 persen.

Saiful menerangkan bahwa tiga nama teratas, Muhaimin, Mahfud, dan Khofifah memiliki dukungan publik yang seimbang. Tiga nama tersebut memiliki tingkat kedekatan yang sama dengan pemilih.

“Dalam rentang waktu Desember 2021 sampai Desember 2022, suara dukungan pada Muhaimin bergerak dari 13,7 persen menjadi 18,2 persen. Suara Mahfud fluktuatif, 14,5 persen pada Desember 2021, sempat mencapai angka 22,1 persen di November 2022, dan menjadi 18 persen di Desember 2022. Sementara suara dukungan pada Khofifah sebesar 18,9 persen di Desember 2021 menjadi 15,4 persen di Desember 2022,” jelasnya.

Infografis 4 Survei Terbaru Bursa Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Survei Terbaru Bursa Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya